Pemprov Kalteng Dorong Gerakan Mengaji Sejak Dini, Siapkan Insentif untuk Ustadz dan Guru Sekolah Minggu

Pemprov Kalteng Dorong Gerakan Mengaji Sejak Dini, Siapkan Insentif untuk Ustadz dan Guru Sekolah Minggu

Ustadz/ilustrasi--

DISWAYKALTENG.ID - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus menggencarkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berakhlak mulia, tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual.

Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah dengan mendorong gerakan belajar mengaji sejak usia dini bagi anak-anak di seluruh penjuru provinsi.

Hal ini ditegaskan langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo, saat menghadiri kegiatan pembinaan guru mengaji di Palangka Raya, Kamis (26/6/2025).

Ia menyampaikan bahwa pendidikan agama sejak dini sangat penting untuk membentuk karakter generasi muda yang tidak hanya berilmu, tetapi juga beradab.

“Tidak boleh ada lagi anak-anak kita yang tidak bisa mengaji,” tegas Edy Pratowo dengan penuh semangat.

BACA JUGA:Disdik Kalteng Siap Perkuat Digitalisasi Pendidikan, Gandeng BNSP Tingkatkan Kompetensi Lulusan SMK

Fokus ke Akhlak Sejak Dini

Menurut Edy, pembangunan SDM di Kalimantan Tengah ke depan tidak boleh hanya terfokus pada kecerdasan akademik atau keahlian teknis. Nilai-nilai moral, etika, dan akhlak juga harus menjadi fondasi utama.

Ia menganjurkan agar anak-anak meluangkan waktu minimal 15 menit setiap hari di masjid, musala, atau tempat ibadah lainnya untuk belajar membaca Al-Qur’an.

Dengan begitu, proses pendidikan akhlak dan pembiasaan spiritual bisa dimulai sejak dini dalam kehidupan sehari-hari anak-anak.

Pemprov Siapkan Anggaran Insentif untuk Ustadz dan Ustadzah

Sebagai bentuk komitmen mendukung program tersebut, Pemprov Kalteng telah menyiapkan anggaran insentif bagi para ustadz dan ustadzah dalam kebijakan tahun anggaran 2026 mendatang.

Kebijakan ini dimaksudkan agar para pengajar mengaji semakin bersemangat dan merasa dihargai atas kontribusi mereka dalam membina generasi muda.

“Kami akan bantu dengan insentif yang layak agar semangat mendidik semakin tinggi,” ujar Edy.

Langkah ini pun mendapatkan respons positif dari berbagai pihak, khususnya masyarakat pedesaan yang sangat mengandalkan peran guru mengaji dalam pendidikan keagamaan anak-anak mereka.

Tak Hanya untuk Umat Islam

Menariknya, program peningkatan kualitas SDM berakhlak ini tidak hanya menyasar umat Islam, tetapi juga mencakup umat-umat beragama lainnya yang ada di Kalimantan Tengah.

Pemerintah turut memberikan perhatian kepada guru-guru Sekolah Minggu dan para pendeta, yang juga berperan penting dalam membina karakter anak-anak dalam komunitas Nasrani.

“Program ini juga sejalan dengan umat lainnya, baik untuk saudara-saudara kita yang Nasrani maupun umat lainnya. Kita ingin semua masyarakat tumbuh dengan nilai akhlak dan toleransi yang kuat,” lanjut Edy.

Melalui pendekatan inklusif ini, Pemprov Kalteng ingin memastikan bahwa seluruh anak-anak di wilayahnya mendapatkan akses terhadap pendidikan karakter dan nilai-nilai keagamaan yang kuat, apapun latar belakang agama mereka.

BACA JUGA:Pemprov Kalteng Resmi Luncurkan Pemutihan Pajak Kendaraan! Berlaku Mulai 23 Juni hingga 23 September 2025

Pendidikan Spiritual Jadi Pondasi SDM Masa Depan

Kebijakan Pemprov Kalteng ini dinilai sejalan dengan misi nasional untuk membangun Indonesia Emas 2045, di mana kualitas manusia menjadi kunci daya saing bangsa di masa depan.

Dengan menjadikan pendidikan spiritual dan karakter sebagai pilar utama, Kalimantan Tengah berharap dapat mencetak generasi penerus yang tak hanya pintar, tapi juga memiliki hati nurani dan toleransi tinggi.

“Kalau anak-anak kita pintar tapi tidak punya akhlak, maka bangsa ini tidak akan bisa maju,” tegas Wakil Gubernur menutup pernyataannya.

Sumber: