Kalteng Aktifkan 77 Pos Lapangan Hadapi Ancaman Karhutla di Musim Kemarau 2025

Karhutla/ilustrasi--
Fakta ini membuat semua pihak harus siaga sejak awal Juni. Bahkan, jumlah kejadian pada awal Juni tercatat hampir setara dengan jumlah pada April. Artinya, potensi risiko terus meningkat, dan antisipasi perlu dilakukan lebih cepat.
Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, dalam arahannya, menekankan pentingnya deteksi dini dan kolaborasi semua pihak, termasuk masyarakat.
“Saya minta semua unsur, termasuk masyarakat, ikut mendukung sistem deteksi dini agar pemadaman bisa dilakukan sejak awal,” tegas Gubernur Agustiar Sabran.
Tak hanya itu, Gubernur juga telah mengirim surat imbauan kepada para Bupati dan Wali Kota se-Kalteng untuk memperkuat langkah-langkah antisipatif. Beberapa poin penting dalam surat tersebut mencakup:
Pengawasan melalui menara pantau
Pemantauan dengan CCTV dan citra satelit
Patroli darat secara berkala
Koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah
SDM dan Sarpras Jadi Prioritas
Selain penguatan sistem pemantauan, Gubernur juga menyoroti pentingnya kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan sarana-prasarana (sarpras).
“Seluruh personel pengendalian karhutla harus dalam kondisi siap siaga, baik dari sisi pelatihan maupun peralatan,” imbuhnya.
Langkah konkret lainnya yang akan dilakukan termasuk pelatihan berkala bagi relawan dan personel pemadam, distribusi logistik kebakaran, serta peningkatan mobilitas satgas melalui penyediaan kendaraan tanggap darurat.
Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci Sukses
Dalam rapat tersebut juga disoroti pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, pusat, pelaku usaha, dan komunitas masyarakat lokal, termasuk asosiasi pengusaha dan relawan Masyarakat Peduli Api.
Sumber: