Karhutla Kalteng Masih Terkendali! Gubernur Agustiar Siapkan Langkah Ekstra Hadapi Puncak Kemarau

Karhutla/ilustrasi--
DISWAYKALTENG.ID - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, menegaskan bahwa kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya hingga saat ini masih dalam batas terkendali.
Meskipun belum menetapkan status siaga darurat, Pemprov Kalteng tetap melakukan langkah maksimal dalam upaya pengendalian dan penanggulangan karhutla yang rawan terjadi selama musim kemarau.
"Dengan keberadaan satgas dan posko yang aktif sepanjang tahun, upaya pengendalian maupun penanggulangan karhutla tetap maksimal, meskipun tanpa penetapan status siaga darurat," ujar Agustiar Sabran dalam konferensi video bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni pada Senin (26/7/2025).
77 Posko Siaga Karhutla Aktif di 52 Kecamatan Rawan
Gubernur Agustiar menyampaikan bahwa sejak 11 Juni hingga 8 Oktober 2025, Pemprov telah mengaktifkan 77 Pos Lapangan (Poslap) di 52 kecamatan yang masuk kategori berisiko tinggi karhutla.
Masing-masing Poslap menjalankan tugas patroli harian, sosialisasi dan edukasi ke masyarakat, pengecekan kesiapan sarana pendukung seperti sumur bor dan embung air, hingga pembasahan area rawan dan pemadaman dini saat titik api muncul.
Sebanyak 697 personel dikerahkan yang terdiri dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan relawan Masyarakat Peduli Api (MPA). Mereka terbagi dalam 17 regu Pos Komando dan 77 regu Pos Lapangan, lengkap dengan sarana prasarana serta alat pelindung diri (APD) khusus karhutla.
Hotspot Meningkat, Tapi Masih Di Bawah Kendali
Memasuki puncak musim kemarau Juli 2025, Agustiar mengakui adanya peningkatan signifikan titik panas (hotspot) di Kalimantan Tengah.
Berdasarkan data dari Sipongi Sistem Informasi Deteksi Dini Pengendalian Karhutla tercatat 1.326 hotspot di Kalteng. Angka ini setara dengan 2,09 persen dari total nasional yang mencapai 63.559 hotspot.
Walaupun angka tersebut relatif kecil dalam skala nasional, Pemprov Kalteng tetap siaga dan memantau perkembangan mingguan. Jika situasi dinilai memburuk, status keadaan darurat bencana karhutla siap ditetapkan, dan permohonan dukungan operasi udara ke BNPB akan segera diajukan.
“Kami tidak lengah. Jika situasi menuntut, kami siap naikkan status dan segera minta bantuan udara untuk penanganan lebih cepat dan luas,” ujar Agustiar menegaskan komitmen.
Fokus Edukasi Warga dan Pencegahan Dini
Pemerintah daerah tidak hanya fokus pada respons saat kebakaran terjadi, tetapi juga terus mengedepankan pendekatan pencegahan dan kesadaran masyarakat.
Edukasi soal bahaya karhutla, larangan membakar lahan sembarangan, serta cara-cara pemadaman dini terus digencarkan oleh petugas di lapangan.
“Kami mengajak seluruh warga untuk terlibat aktif. Tanpa kesadaran bersama, mustahil kita bisa bebas dari ancaman karhutla setiap musim kemarau tiba,” tambahnya.
Sumber: