Waspada Stroke di Usia Muda: 5 Tanda Awal yang Sering Diabaikan, Bisa Terjadi di Bawah 35 Tahun!
Stroke-ilustrasi-
DISWAYKALTENG.ID - Selama ini, stroke sering dikaitkan dengan penyakit orang lanjut usia. Namun faktanya, semakin banyak orang berusia di bawah 35 tahun yang mengalami stroke.
Kondisi ini membuat para ahli kesehatan mulai memberi peringatan serius, karena stroke kini bukan lagi penyakit orang tua tapi juga ancaman nyata bagi generasi muda dan produktif.
Stroke dikenal sebagai “the silent killer”, alias pembunuh diam-diam.
Mengapa disebut demikian? Karena gejala awalnya sering samar atau bahkan tidak terasa sama sekali.
Banyak orang baru menyadari setelah serangan terjadi — ketika sebagian tubuh sudah sulit digerakkan, atau bicara mulai terbata-bata.
Bahkan, stroke ringan atau transient ischemic attack (TIA) juga perlu diwaspadai.
Meskipun gejalanya hanya berlangsung beberapa menit, TIA bisa menjadi sinyal awal sebelum serangan stroke besar yang jauh lebih berbahaya.
BACA JUGA:Ternyata Bukan Musuh! Ini 8 Manfaat Santan untuk Kesehatan, Rambut, dan Kulit yang Jarang Diketahui
5 Tanda Stroke pada Usia Produktif yang Wajib Diwaspadai
1. Kesulitan Berbicara dan Memahami Perkataan
Salah satu tanda awal stroke yang paling umum adalah kesulitan berbicara atau memahami kata-kata orang lain.
Pengidap bisa tiba-tiba melantur, terbata-bata, atau tidak bisa merangkai kalimat dengan jelas.
Menurut Mayo Clinic, hal ini terjadi karena area otak yang mengatur bahasa terganggu akibat aliran darah yang tersumbat.
Kondisi ini bisa membuat penderitanya terlihat kebingungan dalam percakapan sehari-hari atau salah memahami instruksi sederhana.
Jika seseorang mendadak sulit berbicara atau tidak mengerti percakapan meski sadar penuh segera periksakan ke rumah sakit. Ini bisa jadi tanda awal stroke.
2. Kelumpuhan atau Mati Rasa pada Wajah, Lengan, atau Kaki
Stroke sering menyerang satu sisi tubuh, menyebabkan kelumpuhan atau mati rasa mendadak pada wajah, tangan, atau kaki.
Biasanya, penderita tidak bisa mengangkat satu tangan dengan seimbang, atau mulut terlihat menurun sebelah saat tersenyum.
Dilansir dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention), gejala ini terjadi karena otak kehilangan pasokan darah di area yang mengontrol gerakan tubuh.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, kerusakan saraf bisa permanen.
3. Gangguan Penglihatan di Salah Satu atau Kedua Mata
BACA JUGA:Resep Udang Mentega Sederhana dan Lezat: Cita Rasa Restoran, Tapi Bisa Kamu Masak Sendiri di Rumah!
Tiba-tiba penglihatan buram, ganda, atau bahkan gelap di satu sisi mata juga bisa jadi tanda stroke.
Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di otak bagian penglihatan terganggu.
Efeknya bisa langsung terasa: penderita sulit fokus, sering menabrak benda, atau kehilangan orientasi arah.
Gangguan ini bisa berlangsung beberapa menit namun jangan menunggu hilang sendiri, karena itu bisa jadi tanda bahwa otak sedang kekurangan oksigen.
4. Sakit Kepala Berat dan Mendadak
Sakit kepala mendadak yang luar biasa kuat tanpa sebab jelas juga bisa menjadi sinyal stroke, terutama jika disertai mual, muntah, atau kehilangan kesadaran.
Menurut American Stroke Association, kondisi ini biasanya terkait dengan pecahnya pembuluh darah di otak (hemorrhagic stroke).
Rasa sakitnya sangat intens dan muncul tiba-tiba sering kali digambarkan sebagai “sakit kepala terburuk seumur hidup.”
Jika kamu mengalami sakit kepala yang tidak biasa dan disertai gejala lain seperti pandangan kabur atau bicara melantur, segera cari pertolongan medis.
5. Kesulitan Berjalan dan Kehilangan Keseimbangan
Stroke juga bisa menyebabkan pusing, kehilangan keseimbangan, atau kesulitan berjalan secara mendadak.
Penderitanya mungkin tampak oleng, sulit berdiri tegak, atau terjatuh tanpa sebab jelas.
Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada area otak yang mengontrol koordinasi tubuh.
Selain membahayakan karena risiko jatuh, kondisi ini juga menjadi tanda bahwa otak sedang kekurangan suplai darah yang harus segera dipulihkan.
Mengapa Orang Muda Kini Rentan Terkena Stroke?
Perubahan gaya hidup modern punya peran besar dalam meningkatnya kasus stroke pada usia muda.
Beberapa faktor pemicunya antara lain:
-
Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan
-
Kurang tidur dan stres kronis
-
Jarang olahraga dan terlalu banyak duduk (sedentary lifestyle)
-
Pola makan tinggi garam dan lemak jenuh
-
Hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes yang tidak terdeteksi
Bahkan menurut penelitian terkini, lebih dari 25% kasus stroke ringan terjadi pada usia di bawah 40 tahun.
Pencegahan Stroke di Usia Muda
Mencegah stroke bisa dimulai dari hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa langkah efektifnya:
-
Rutin olahraga minimal 30 menit per hari.
-
Konsumsi makanan bergizi seimbang, rendah garam dan lemak jenuh.
-
Cek tekanan darah, gula, dan kolesterol secara rutin.
-
Kelola stres dengan baik melalui meditasi atau aktivitas hobi.
-
Hindari rokok dan batasi konsumsi alkohol.
Menjaga pola hidup sehat sejak dini dapat membantu mencegah kerusakan pembuluh darah otak serta menjaga aliran darah tetap lancar.
Tindakan Cepat Bisa Selamatkan Nyawa
Ingat prinsip FAST untuk mengenali gejala stroke dan bertindak cepat:
-
F (Face): Apakah wajah menurun sebelah?
-
A (Arms): Apakah salah satu tangan sulit diangkat?
-
S (Speech): Apakah bicara mulai melantur atau tidak jelas?
-
T (Time): Jika iya, segera bawa ke rumah sakit!
Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang pemulihan tanpa kerusakan otak permanen.
Sumber: