Menag Nasaruddin Umar Dua Hari Kunjungan ke Palangka Raya

Menag Nasaruddin Umar Dua Hari Kunjungan ke Palangka Raya

Menag di Palangka Raya disambut dengan upacara adat potong pantan, pemasangan lawung dan lilis lamiang, serta penyematan selampai (selendang) oleh Gubernur Kalimantan Tengah sebagai bentuk penghormatan adat Dayak.-MC Kalteng-

PALANGKA RAYA – Menteri Agama Republik Indonesia Nasaruddin Umar melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Kota PALANGKA RAYA, Kalimantan Tengah.

Kedatangannya disambut hangat oleh Gubernur Agustiar Sabran, Wakil Gubernur Edy Pratowo, dan Wakil Wali Kota Achmad Zaini di VIP Room Bandara Tjilik Riwut, Kamis (6/11/2025).

“Tujuan saya ke Palangka Raya untuk bersilaturahmi dengan jajaran saya di sini,” ujar Menag Nasaruddin Umar sesaat setelah tiba di Bumi Tambun Bungai.

BACA JUGA:1.571 Posbankum Diresmikan di Kalteng, Bukti Keadilan Hadir Hingga Desa

Agenda hari pertama kunjungan diisi dengan peninjauan kampus di bawah Kementerian Agama, termasuk Rusunawa Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) dan kegiatan penanaman pohon bertema Falsafah Eco-Teologi di Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN TP).

Pada malam harinya, Menag dijadwalkan bersilaturahmi dengan pegawai Kanwil Kemenag Kalteng dan perwakilan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), dilanjutkan ramah tamah bersama Gubernur di Aula Jayang Tingang.

Hari kedua kunjungan menjadi momentum penting dalam transformasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Palangka Raya.

Menag dijadwalkan hadir langsung di kampus UIN sebagai bagian dari penguatan kelembagaan pendidikan tinggi keagamaan di daerah.

BACA JUGA:Benang Bintik Tampil Elegan di Panggung Fashion Palangka Raya

Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar juga akan memberi tausiyah pada salat Subuh di Masjid Raya Darussalam dan menjadi khotib salat Jumat di masjid yang sama.

Kehadiran Menag di Palangka Raya disambut dengan upacara adat potong pantan, pemasangan lawung dan lilis lamiang, serta penyematan selampai (selendang) oleh Gubernur Kalimantan Tengah sebagai bentuk penghormatan adat Dayak.

Kunjungan ini diharapkan memperkuat hubungan antara pusat dan daerah dalam membangun pendidikan keagamaan yang inklusif, berkelanjutan, dan berakar pada kearifan lokal Kalimantan Tengah.

Sumber: