Ingatkan Warga Bijak Bermedsos, Bupati Katingan: Untuk Mempersatukan, Bukan Memecah Belah

Ingatkan Warga Bijak Bermedsos, Bupati Katingan: Untuk Mempersatukan, Bukan Memecah Belah

Bupati Katingan Saiful saat menjawab wartawan belum lama ini.-ist-

KASONGAN, DISWAY.ID-- Bupati Katingan, Saiful, mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial. Pesan ini disampaikannya sebagai langkah antisipasi terhadap potensi konflik sosial yang bisa dipicu dari dunia maya.

“Menjaga kedamaian dan keharmonisan sosial yang telah lama terjaga di Kabupaten Katingan merupakan tanggung jawab kita bersama,” ucap Saiful, Minggu (7/9/2025).

Saiful menegaskan, saat ini media sosial punya pengaruh luar biasa. Satu unggahan bisa menyebar dalam hitungan menit, memicu keresahan, bahkan memperkeruh isu lokal.

BACA JUGA:Anak-anak Kalampangan Ikuti Kelas Dongeng Digelar Perpustakaan Pandawa

“Kita patut bersyukur Katingan masih aman, damai, dan harmonis. Tapi jangan sampai ketenangan ini dirusak oleh unggahan yang tidak arif dan tidak bertanggung jawab,” tegasnya.

Ia menyoroti maraknya hoaks dan konten provokatif yang berpotensi menimbulkan perpecahan. Karena itu, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi, serta selalu melakukan cek fakta sebelum membagikan informasi.

“Jangan hanya karena ingin terlihat cepat responsif, malah jadi bagian dari masalah. Pastikan dulu kebenarannya, dampaknya, dan manfaatnya,” tambahnya.

Generasi Muda Jadi Kunci

Bupati juga mengajak generasi muda, tokoh publik, hingga komunitas lokal untuk menggunakan platform digital secara positif.

BACA JUGA:Deklarasi Damai Huma Betang, Pemuda Lintas Iman Kompak Gaungkan Toleransi

“Gunakan media sosial untuk edukasi, berbagi informasi yang mencerahkan, dan memperkuat kebersamaan. Bukan untuk saling menyerang,” jelasnya.

Di akhir imbauannya, Saiful berharap agar masyarakat Katingan bisa menumbuhkan budaya digital yang sehat, damai, dan produktif.

“Kesadaran kolektif dalam bermedia sosial akan melindungi kita dari hoaks dan ujaran kebencian. Ruang digital harus jadi sarana pemberdayaan sekaligus pemersatu masyarakat,” pungkasnya.

Sumber: