Pemprov Kalteng Dorong Perusahaan Bayar Pajak BBM di Daerah, Potensi PAD Capai Rp 3 Triliun

Pemprov Kalteng Dorong Perusahaan Bayar Pajak BBM di Daerah, Potensi PAD Capai Rp 3 Triliun

Wakil Gubernur Kalteng, H Edy Pratowo-Istimewa-

DISWAYKALTENG.ID - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus berupaya mendorong kontribusi perusahaan yang beroperasi di wilayahnya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Salah satu langkah nyata yang akan dilakukan adalah dengan melaksanakan rapat bersama perusahaan di tiga zona utama, yakni zona barat, zona timur, dan zona tengah.

Rapat ini rencananya akan membahas strategi agar perusahaan bisa lebih berkontribusi terhadap pembangunan daerah, khususnya melalui pembayaran pajak bahan bakar minyak (BBM) di Kalteng, bukan dari luar daerah.

Wakil Gubernur Edy Pratowo: Potensi PAD Rp 3 Triliun

BACA JUGA:Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Laos U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23 2025

Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, menegaskan bahwa masih banyak perusahaan yang membeli BBM dari luar Kalimantan Tengah. Padahal, jika seluruh perusahaan membeli BBM di wilayah sendiri, maka potensi PAD bisa melonjak drastis.

“Kalau saat ini sekitar Rp 1,2 triliun lebih. Berpotensi mencapai Rp 3 triliun kalau perusahaan mengambil BBM di wilayah kita,” ujar Edy, Jumat (29/8/2025).

Edy juga menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan inventarisasi terhadap perusahaan mana saja yang masih mengambil BBM dari luar. Dengan data tersebut, pemerintah bisa melakukan pendekatan agar perusahaan mengalihkan pembelian ke Kalteng.

Fokus Rapat: Perusahaan Wajib Bayar Pajak BBM di Kalteng

Edy menegaskan, rapat koordinasi yang akan digelar bukan sekadar formalitas. Pemerintah ingin mendengar langsung komitmen perusahaan untuk mendukung pembangunan daerah.

Salah satu langkah nyata yang didorong adalah dengan membayar pajak BBM di Kalimantan Tengah, sehingga dana yang masuk bisa langsung memperkuat kas daerah.

Langkah ini dianggap penting mengingat perusahaan di Kalteng menggunakan infrastruktur, jalan, dan sumber daya lokal. Karena itu, sudah sepatutnya kontribusi balik mereka diarahkan untuk mendukung daerah yang menjadi basis operasional.

Gubernur Agustiar Sabran: Perusahaan Harus Berkontribusi Nyata

Sebelumnya, Gubernur Kalteng Agustiar Sabran juga sudah menegaskan pentingnya kontribusi perusahaan dalam meningkatkan PAD. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Optimalisasi Pendapatan Daerah 2025 yang digelar di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (12/6/2025).

Dalam rapat tersebut, Agustiar meminta perusahaan agar:

  • Membayar gaji karyawan melalui Bank Kalteng.

  • Menabung di bank daerah.

  • Membeli BBM di Kalteng.

  • Membayar pajak alat berat di Kalteng.

“Masih banyak saya rasa yang bisa dioptimalkan untuk meningkatkan pendapatan daerah,” tegas Agustiar.

Dengan langkah itu, diharapkan dana yang berputar di Kalteng semakin besar, sekaligus memperkuat perekonomian daerah.

BACA JUGA:Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Laos U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23 2025

Mengapa Pajak BBM Penting bagi PAD Kalteng?

Sektor energi, terutama BBM, menjadi salah satu kontributor terbesar dalam PAD suatu daerah. Kalimantan Tengah yang kaya sumber daya alam dan memiliki banyak perusahaan tambang serta perkebunan, tentu membutuhkan strategi khusus agar potensi ini tidak bocor ke luar daerah.

Jika seluruh perusahaan diwajibkan membeli BBM di Kalteng, maka:

  • Pendapatan pajak meningkat signifikan.

  • Pembangunan infrastruktur lebih merata, karena didukung dana lokal.

  • Kemandirian ekonomi daerah terjaga, tanpa terlalu bergantung pada pusat.

Dengan potensi mencapai Rp 3 triliun, kebijakan ini bisa jadi tonggak baru penguatan fiskal daerah.

Sumber: