Haru dan Tegang! Helikopter Tujuan Palangka Raya Hilang Kontak Usai Lepas Landas dari Tanahbumbu

Helikopter/ilustrasi--
DISWAYKALTENG.ID - Kabar mengejutkan datang dari Kalimantan. Sebuah helikopter dengan nomor registrasi PK-RGH, operator Eastindo, dilaporkan hilang kontak dalam penerbangan menuju Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin (1/9/2025).
Helikopter tersebut diketahui berangkat dari Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanahbumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), tepatnya dari Bandara Syamsir Alam Kotabaru, dengan tujuan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.
Kronologi Hilangnya Helikopter PK-RGH
Berdasarkan data penerbangan, helikopter dengan rute WAOK – WAGG ini terbang pada ketinggian 3.000 kaki (ft). Pesawat lepas landas pada pukul 00.46 UTC (07.46 WIB) dan dijadwalkan tiba di Palangka Raya pada pukul 02.15 UTC (09.15 WIB).
BACA JUGA:Demo Aliansi September Hitam di DPRD Kalteng, Berikan Hadiah 'Kepala Babi'
Namun, kontak terakhir tercatat pada pukul 00.54 UTC (07.54 WIB), hanya sekitar 10 menit setelah lepas landas atau sekitar 10 nautical mile (NM) dari titik keberangkatan. Setelah itu, helikopter tidak lagi terpantau radar dan dinyatakan hilang kontak.
Informasi yang beredar menyebutkan helikopter tersebut membawa delapan orang penumpang dan awak.
Pihak Kepolisian Mantewe Angkat Bicara
Kapolsek Mantewe, Iptu Rahmad Ramadhani, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan terkait insiden ini.
“Benar, ada laporan helikopter hilang kontak di wilayah kami. Namun, kami tidak bisa memastikan apakah pesawat tersebut jatuh atau tidak. Informasi yang kami terima, statusnya masih hilang kontak,” jelas Rahmad.
Ia menambahkan, pihak kepolisian bersama aparat terkait sudah menyiapkan langkah jika pencarian darurat perlu dilakukan.
“Oleh sebab itu, kami belum dapat memastikannya, tetapi kami sudah siap bila harus melakukan pencarian,” ujarnya.
Situasi Masih Dalam Pemantauan
BACA JUGA:Dinas ESDM Ikuti Bimtek Statistik Sektoral 2025, Dukung Program Satu Data Indonesia
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak operator Eastindo maupun otoritas penerbangan mengenai posisi terakhir helikopter. Proses koordinasi masih dilakukan untuk memastikan keberadaan helikopter dan kondisi penumpang maupun awak di dalamnya.
Tim redaksi masih berusaha melakukan konfirmasi lebih lanjut kepada pihak Basarnas, AirNav Indonesia, dan Kementerian Perhubungan terkait langkah pencarian yang akan dilakukan.
Insiden ini tentu menimbulkan rasa haru sekaligus tegang, mengingat helikopter tersebut mengangkut delapan orang. Masyarakat dan keluarga penumpang kini hanya bisa berharap agar seluruh penumpang dan awak dalam keadaan selamat.
Sumber: