Bupati Pulang Pisau Hadiri Raker Pemda Kalteng 2025: Fokus Ekonomi Kerakyatan, PAD dan Isu Lingkungan

Bupati Pulang Pisau, Ahmad Rifa’i, menghadiri Rapat Kerja Pemerintah Daerah (Raker Pemda) se-Kalimantan Tengah 2025.-MC Pulang Pisau-
PALANGKA RAYA, DISWAY.ID-- kalteng.disway.id/listtag/5031/bupati">Bupati Pulang Pisau, Ahmad Rifa’i, menghadiri Rapat Kerja Pemerintah Daerah (Raker Pemda) se-Kalimantan Tengah 2025 yang digelar di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur kalteng, Palangka Raya, Jumat (22/8/2025).
Forum yang dipimpin Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, ini membahas lima isu strategis pembangunan daerah, mulai dari penguatan ekonomi melalui Koperasi Merah Putih, optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), hingga isu lingkungan seperti pengelolaan sampah, pencegahan karhutla, dan pengelolaan hutan adat berbasis kearifan lokal.
BACA JUGA:Pumpung Hai Borneo 2025, Memperkuat Identitas Dayak Melalui Seminar Internasional
Raker Pemda Jadi Momentum Sinergi Pembangunan Daerah
Rakerda yang diikuti para bupati dan wali kota se-Kalimantan Tengah ini menjadi ajang konsolidasi program pembangunan.
Dalam arahannya, Gubernur Agustiar Sabran menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan pemangku kepentingan untuk mempercepat realisasi program prioritas di Kalteng.
Fokus Bupati Pulang Pisau: Optimalisasi PAD dan Ekonomi Kerakyatan
Bupati Pulang Pisau, Ahmad Rifa’i, menegaskan komitmennya menindaklanjuti arahan gubernur, terutama terkait penguatan ekonomi kerakyatan melalui Koperasi Merah Putih dan peningkatan PAD.
“Sesuai arahan Gubernur, kita akan maksimalkan potensi pajak kendaraan dengan mendorong penggunaan plat kendaraan sesuai daerah, yaitu KH-J. Selain itu, optimalisasi sumber daya mineral non logam juga dapat meningkatkan PAD Kabupaten Pulang Pisau,” ujar Ahmad Rifa’i.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat kemandirian fiskal daerah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
BACA JUGA:Palangka Raya Catat Sejarah, 100 Persen Kelurahan Kini Punya Pos Bantuan Hukum
Isu Lingkungan: Sampah, Karhutla, dan Hutan Adat
Selain ekonomi, isu lingkungan juga menjadi perhatian serius. Penanganan sampah dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ditekankan sebagai upaya menjaga keberlanjutan hidup masyarakat.
Sementara itu, pengelolaan hutan adat berbasis kearifan lokal dipandang penting dalam memperkuat identitas budaya sekaligus menjaga ekosistem Kalimantan Tengah.
Sumber: