Kalteng Bersiap Masuki Musim Kemarau Juni 2025, Waspadai Cuaca Pancaroba Mulai Mei

Kalteng Bersiap Masuki Musim Kemarau Juni 2025, Waspadai Cuaca Pancaroba Mulai Mei

--

DISWAYKALTENG.ID -  Masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) perlu mulai bersiap-siap. Berdasarkan data terbaru dari Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, sebagian besar wilayah provinsi ini diprediksi akan memasuki musim kemarau pada pertengahan Juni hingga Juli 2025.

Tapi, sinyal-sinyalnya sudah mulai terlihat dari sekarang.

Menurut prakiraan cuaca, pada bulan Mei mendatang, curah hujan di wilayah Kalteng akan mengalami penurunan secara bertahap.

Ini menandakan bahwa kita akan memasuki masa transisi atau musim pancaroba, yakni peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Dan seperti yang sudah-sudah, cuaca di masa pancaroba bisa jadi cukup ekstrem dan tidak menentu.

Cuaca Tak Menentu Jadi Ciri Pancaroba

BACA JUGA:Riska Agustin: RPJMD Harus Jadi Cerminan Kebutuhan Rakyat Kalteng, Bukan Sekadar Formalitas

Di musim pancaroba, perubahan cuaca bisa berlangsung cepat dan tidak bisa ditebak. Kadang pagi cerah, siang hujan deras disertai angin kencang, lalu sore kembali panas terik. Bahkan hujan es, angin puting beliung, hingga petir hebat juga bisa terjadi secara lokal dan tiba-tiba.

Fenomena-fenomena inilah yang perlu diwaspadai masyarakat Kalteng, terutama mereka yang beraktivitas di luar ruangan, petani, nelayan sungai, hingga para pelaku usaha kecil.

Kesadaran dan kesiapan menghadapi cuaca yang berubah-ubah adalah kunci agar tidak muncul korban maupun kerugian akibat bencana cuaca.

"Bulan Mei menjadi masa transisi penting. Meski belum masuk kemarau penuh, tapi cuaca mulai berubah. Kami imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem,” ungkap pihak Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut.

Prediksi Musim Kemarau: Bertahap, Tapi Pasti

Berdasarkan analisis prakiraan cuaca dan curah hujan bulanan, masuknya musim kemarau di Kalimantan Tengah diprediksi akan berlangsung secara bertahap, dimulai pertengahan Juni dan menyebar ke berbagai wilayah hingga pertengahan Juli 2025.

Wilayah-wilayah yang lebih terbuka dan jauh dari kawasan pegunungan biasanya akan lebih cepat mengalami kemarau, karena lebih cepat kehilangan kelembapan.

Sementara daerah yang dekat hutan atau rawa bisa jadi agak terlambat karena kondisi mikroklimatnya yang masih menyimpan uap air.

Imbauan untuk Warga

Melihat potensi risiko yang muncul dari masa peralihan musim, masyarakat Kalimantan Tengah diminta untuk mulai mempersiapkan diri sejak dini. Berikut beberapa imbauan ringan tapi penting yang bisa dilakukan:

  1. Pastikan saluran air lancar untuk mencegah banjir mendadak akibat hujan deras lokal.

  2. Jangan menebang pohon sembarangan, karena angin kencang di musim pancaroba bisa membahayakan.

  3. Waspadai kebakaran lahan di awal musim kemarau, terutama di wilayah yang rentan terbakar seperti lahan gambut.

  4. Perhatikan informasi cuaca harian dari BMKG atau aplikasi cuaca terpercaya.

  5. Siapkan fisik dan kesehatan, karena peralihan musim bisa memicu flu, demam, atau penyakit pernapasan.

 

Bersiap, Tapi Jangan Panik

 

BACA JUGA:Gubernur Kalteng Ajak Anak Muda Jadi Petani Milenial: Hayo Jangan Minder!

Memasuki musim kemarau bukan berarti hanya menghadapi cuaca panas. Justru, masa transisi seperti pancaroba bisa jadi lebih berat kalau kita tidak siap.

Mengurangi risiko dengan kesadaran sejak dini jauh lebih baik daripada menyesal di kemudian hari.

Sumber: