Agustiar Sabran Tegaskan Dua Dekade Penentu! Kalteng Siapkan Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas 2045

PALANGKA RAYA, DISWAY.ID – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran memimpin Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Tahun 2025, yang digelar di halaman Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Kamis (13/11/2025).

Dalam upacara tersebut, Gubernur membacakan sambutan Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang menekankan pentingnya kolaborasi seluruh elemen bangsa dalam membangun generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045.

“Sebanyak 84 juta anak Indonesia hari ini akan mencapai usia produktif pada tahun 2045, tepat satu abad Indonesia merdeka. Kita hanya memiliki dua dekade untuk memastikan mereka tumbuh sebagai generasi yang sehat, tangguh, dan unggul,” ucap Gubernur.

BACA JUGA:Disdik Palangka Raya Gandeng Densus 88 Tanamkan Pendidikan Karakter Kebhinekaan bagi Siswa SMP

Peringatan HKN tahun ini mengusung tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat.” Tema tersebut menjadi pengingat bahwa kualitas kesehatan masyarakat hari ini akan menentukan arah peradaban bangsa di masa depan.

Dalam empat tahun terakhir, Indonesia telah menapaki Transformasi Kesehatan Nasional sebagai fondasi menuju masa depan yang lebih baik. Fokus kini bergeser dari sekadar mengobati orang sakit menjadi menjaga masyarakat agar tetap sehat, melalui pelayanan yang mudah diakses, berkualitas, dan terjangkau.

Lebih lanjut, Gubernur menjelaskan capaian nyata dari program prioritas Presiden di bidang kesehatan dalam setahun terakhir.

“Lebih dari 52 juta masyarakat telah mengikuti Cek Kesehatan Gratis (CKG), dan cakupan skrining tuberkulosis (TB) meningkat hingga menjangkau lebih dari 20 juta orang,” ungkapnya.

Pembangunan dan peningkatan rumah sakit pun terus dilakukan secara merata. Tahun 2025, sebanyak 32 dari 66 lokus peningkatan RSUD tercatat berjalan sesuai target nasional.

BACA JUGA:Jusuf Kalla Lantik Agustiar Sabran Jadi Ketua Dewan Masjid Indonesia Kalteng 2025–2030

Enam Pilar Transformasi Kesehatan

Gubernur Agustiar juga menyoroti keberhasilan pelaksanaan enam pilar transformasi kesehatan, yakni:

1. Transformasi layanan primer
2. Transformasi layanan rujukan
3. Transformasi sistem ketahanan kesehatan
4. Transformasi pembiayaan kesehatan
5. Transformasi SDM kesehatan
6. Transformasi teknologi kesehatan

Menurutnya, semua transformasi ini tak akan berhasil tanpa perubahan budaya kerja dan komitmen insan kesehatan.

“Dibutuhkan birokrasi yang kompeten, akuntabel, dan selaras untuk mengawal keberlanjutan transformasi kesehatan di Indonesia,” tegasnya.

BACA JUGA:Desa Bungai Jaya Raih Predikat 'Istimewa' dalam Penilaian Desa Antikorupsi Kalteng 2025

Sumber: