Gubernur Kalteng Ajak Anak Muda Jadi Petani Milenial: Hayo Jangan Minder!

Kamis 24-04-2025,19:01 WIB
Reporter : Derry Sutardi
Editor : Derry Sutardi

DISWAYKALTENG.ID - Mayoritas petani di Indonesia saat ini sudah memasuki usia senja, dengan rata-rata umur di atas 50 tahun. Ini jelas menjadi tantangan besar untuk masa depan pertanian kita.

Kalau tidak ada regenerasi, siapa yang akan menggarap sawah dan ladang di masa depan? Bisa-bisa krisis pangan jadi ancaman nyata. Tapi tenang, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, punya pesan yang bikin semangat: “Jangan minder, bertani itu keren!”

Dalam kunjungannya ke Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Agustiar tidak hanya melihat langsung kondisi pertanian di lapangan, tapi juga menyempatkan diri ngobrol dengan para petani.

Dari situ, dia mendapat banyak cerita positif tentang bagaimana bertani bisa jadi sumber penghidupan yang sangat menjanjikan.

“Ada petani di sana yang bisa panen sampai 5,5 ton beras dari satu hektare. Kalau dihitung dengan harga jual sekarang, itu bisa sampai Rp65 juta. Coba bayangkan, itu baru dari satu hektare,” kata Agustiar

Anak Muda, Ayo Bertani!

BACA JUGA:Kalteng Susun RPJMD 2025–2029: Kearifan Lokal Jadi Fondasi Menuju Indonesia Emas 2045

Agustiar secara khusus mengajak generasi muda untuk ikut serta dalam dunia pertanian. Menurutnya, bertani bukan lagi pekerjaan konvensional, tapi bisa jadi ladang bisnis yang modern dan berkelanjutan, terutama dengan dukungan inovasi dan teknologi.

“Jangan hanya mikir mau jadi PNS setelah lulus kuliah. Bertani juga menjanjikan, bahkan bisa jadi ladang usaha yang menguntungkan kalau dikelola dengan baik,” tegasnya.

Petani milenial punya banyak keunggulan. Mereka lebih terbuka terhadap teknologi seperti drone pemantau lahan, sistem irigasi otomatis, hingga aplikasi pertanian digital yang bisa membantu dalam memantau kondisi tanah, cuaca, sampai hasil panen. Gak cuma itu, semangat kewirausahaan juga jadi nilai lebih.

Hasil tani bisa diolah jadi produk bernilai tinggi, seperti keripik pisang, kopi kemasan, atau bahkan dijual lewat e-commerce dengan brand lokal sendiri.

Kalimantan Tengah Siap Jadi Lumbung Pangan

Sebagai salah satu dari 14 provinsi yang ditunjuk pemerintah pusat sebagai sentra produksi padi nasional, Kalimantan Tengah punya peran penting dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia. Agustiar mengatakan bahwa pemerintah pusat menargetkan penanaman padi seluas 45.000 hektare di wilayah Kalteng.

Tapi Pemprov Kalteng sendiri justru punya target lebih ambisius, yakni 100.000 hektare di tahun ini.

“Dengan pencapaian 23.000 hektare saat ini, saya optimistis kita bisa menembus target nasional. Bahkan kita ingin melampauinya,” ujar Agustiar.

Bertani Bukan Kuno, Tapi Keren dan Cerdas

BACA JUGA:Banjir Besar Rendam Barito Utara, 60 Ribu Jiwa Terdampak, Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat

Di era sekarang, bertani bukan lagi soal cangkul dan lumpur semata. Ini soal strategi, teknologi, dan kreativitas. Anak muda punya potensi besar untuk melakukan transformasi di sektor pertanian.

Kalau dikelola dengan semangat inovasi dan jiwa entrepreneur, hasil pertanian bisa jadi sumber penghasilan yang jauh dari kata ‘ketinggalan zaman’.

 

Bahkan tren global menunjukkan, pertanian modern jadi salah satu sektor yang tumbuh pesat, terutama karena kebutuhan pangan dunia yang terus meningkat. Ini artinya, peluang terbuka lebar buat siapa pun yang berani ambil peran.

Kategori :