97 Ribu Pelajar Kalteng Gelar Doa Bersama Lintas Agama, Kondusif Meski Ada Demo

Gubernur Agustiar Sabran menyapa pelajar saat Launching Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.-MC Kalteng-
PALANGKA RAYA, DISWAY.ID-- Sebanyak 97 ribu siswa-siswi SMA, SMK, dan SKh se-Kalimantan Tengah serentak menggelar doa bersama lintas agama, Senin (1/9/2025).
Kegiatan ini menjadi simbol kebersamaan sekaligus komitmen menjaga persatuan, sejalan dengan filosofi Huma Betang yang menjunjung tinggi kerukunan di Bumi Tambun Bungai.
Doa bersama berlangsung khidmat di seluruh sekolah. Para siswa dan guru berdoa sesuai keyakinan masing-masing, mencerminkan semangat toleransi di tengah keberagaman.
BACA JUGA:Selamat! SMPN 2 Palangka Raya Juara Duta Trantibum 2025
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, mengapresiasi suksesnya pelaksanaan kegiatan ini. Ia menyebut doa bersama ini tak hanya mempererat persatuan, tetapi juga menjadi tameng moral untuk menjaga kondusifitas daerah.
“Alhamdulillah kegiatan doa bersama hari ini berjalan dengan lancar, dan alhamdulillah juga demonstrasi yang dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota berjalan kondusif, tidak ada korban, dan bisa terlaksana dengan baik,” ujar Reza.
Demo Aman, Pelajar Tidak Ikut Turun ke Jalan
Reza juga menegaskan rasa syukurnya karena tidak ada laporan pelajar SMA/SMK/SKh yang ikut serta dalam aksi demonstrasi yang terjadi di sejumlah daerah Kalteng pada waktu bersamaan.
“Saya mengapresiasi, sampai saat ini saya belum mendapat laporan ada anak-anak sekolah yang ikut demo. Ini berkat kerja sama kita semua, satu sikap, satu suara,” tambahnya.
BACA JUGA:Pemprov Kalteng Dorong Perusahaan Bayar Pajak BBM di Daerah, Potensi PAD Capai Rp 3 Triliun
Menurutnya, hal ini membuktikan adanya kerja sama dan soliditas antara sekolah, guru, orang tua, dan pemerintah daerah dalam menjaga agar anak-anak tetap fokus pada pendidikan.
Kegiatan doa bersama ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin di sekolah-sekolah Kalteng. Selain memperkuat nilai spiritual, juga menanamkan kesadaran kolektif bahwa generasi muda punya peran penting menjaga kerukunan dan stabilitas daerah.
Sumber: