Indonesia Disebut Beli 42 Jet Tempur Bekas J-10 dari China, Harga Terjangkau Jadi Pertimbangan!

Jet Tempur Chengdu J-10-ilustrasi-
Sebagai gantinya, Indonesia menjalin kerja sama dengan produsen jet tempur Barat. Pada 2022, Indonesia menandatangani kontrak pembelian 42 jet tempur Rafale F4 dari Dassault Aviation (Prancis), serta nota kesepahaman dengan Boeing untuk rencana pembelian 24 jet tempur F-15EX Eagle II (yang akan dinamakan F-15IDN dalam versi Indonesia).
Namun begitu, pengadaan dari Barat dinilai mahal dan berjangka waktu panjang. Hal inilah yang mendorong pemerintah mencari alternatif lain untuk pemenuhan kebutuhan jangka pendek, salah satunya lewat pembelian pesawat tempur J-10 bekas dari China.
Pelatihan di China, Potensi Transfer Teknologi?
Sebagai bagian dari rencana pembelian ini, pilot-pilot TNI AU direncanakan akan dikirim ke China untuk menjalani pelatihan langsung di platform J-10.
Ini membuka peluang tak hanya untuk operasionalisasi yang cepat, tetapi juga potensi kerja sama teknologi militer lebih erat antara Indonesia dan China.
Pesawat yang dikirim nantinya akan mengalami modifikasi agar sesuai dengan standar ekspor dan operasional Indonesia, sebelum resmi diserahterimakan.
Pengadaan ini juga direncanakan akan diumumkan secara resmi dalam ajang Indo Defence Expo & Forum 2024, yang akan digelar di JIEXpo, Kemayoran, pada 11–14 Juni 2025.
Hubungan Bilateral Makin Erat
Langkah akuisisi J-10 ini pun dinilai tak lepas dari penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan China. Sejak awal 2025, hubungan kedua negara semakin mesra.
Indonesia resmi bergabung dengan blok BRICS pada Januari 2025, dan Presiden terpilih Prabowo Subianto memilih China sebagai negara pertama yang dikunjungi pasca kemenangan pilpresnya.
BACA JUGA:BSU 2025 Cair Rp600 Ribu! Cek Penerima Bantuan Juni-Juli di Link Resmi bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id
Selama kunjungan PM China Li Qiang ke Jakarta pada Mei 2025, Prabowo menegaskan pentingnya membangun komunitas dua negara yang kuat di kawasan Asia.
Dari sisi ekonomi, nilai perdagangan Indonesia-China meningkat drastis dari 52,45 miliar USD (2013) menjadi 135,17 miliar USD pada 2024, menjadikan China sebagai mitra dagang terbesar Indonesia.
Evaluasi Alutsista Jadi Kunci
Wamenhan Donny juga menegaskan bahwa meskipun ada ketertarikan terhadap J-10, semua keputusan tetap akan melalui evaluasi menyeluruh.
Sumber: