Indonesia Disebut Beli 42 Jet Tempur Bekas J-10 dari China, Harga Terjangkau Jadi Pertimbangan!

Indonesia Disebut Beli 42 Jet Tempur Bekas J-10 dari China, Harga Terjangkau Jadi Pertimbangan!

Jet Tempur Chengdu J-10-ilustrasi-

DISWAYKALTENG.ID - Indonesia dikabarkan tengah dalam proses finalisasi akuisisi 42 unit jet tempur Chengdu J-10 bekas milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) dari China.

Langkah ini dianggap sebagai solusi cepat untuk memperkuat armada tempur TNI Angkatan Udara yang selama ini dinilai mulai uzur dan minim modernisasi.

Informasi ini pertama kali mencuat dari laporan Intelligence Online, yang diterbitkan pada 26 Mei 2025.

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa Indonesia akan menerima J-10 langsung dari skuadron aktif milik China, yang artinya proses pengiriman bisa dilakukan dalam waktu singkat karena tidak perlu menunggu proses produksi baru.

Rencana pembelian ini tampaknya bukan tanpa alasan. Jet tempur J-10, atau dikenal juga dengan nama "Vigorous Dragon", menjadi sorotan dunia setelah Angkatan Udara Pakistan (PAF) mengklaim sukses besar menggunakan J-10C untuk menembak jatuh enam jet tempur India, termasuk Rafale, Su-30MKI, Mirage 2000, dan MiG-29, dalam sebuah insiden pada Mei 2025.

Meski India belum mengonfirmasi kejadian itu, intelijen Prancis dilaporkan mengakui kemungkinan kehilangan setidaknya satu unit Rafale.

Keberhasilan tersebut menjadi modal besar China dalam memasarkan pesawat ini ke berbagai negara, termasuk Indonesia yang saat ini tengah gencar memperkuat pertahanan udaranya.

BACA JUGA:Piala Dunia 2026 Siap Pecahkan Rekor: 10 Negara Sudah Lolos, Yordania dan Uzbekistan Catat Sejarah Baru

Salah satu daya tarik utama J-10 bagi Indonesia adalah harganya yang lebih murah dibandingkan jet tempur buatan Barat.

Wakil Menteri Pertahanan, Donny Ermawan Taufanto, menyampaikan bahwa Kementerian Pertahanan RI tidak menutup kemungkinan pembelian J-10C asal China jika memang memenuhi kriteria dan sesuai kebutuhan pertahanan nasional.

“Kalau memang kita evaluasi, pesawat ini bagus, ya memenuhi kriteria yang kita tetapkan, apalagi harganya murah, ya kenapa tidak?” kata Donny.

Gagalnya Su-35 dan Siasat Baru Kemenhan

Rencana pengadaan jet tempur ini juga menjadi jawaban atas gagalnya program pembelian Su-35 dari Rusia pada 2015 lalu. Meski Indonesia sempat menandatangani kontrak pembelian 11 unit Su-35 pada 2018, pengirimannya tak kunjung terealisasi.

Akhirnya, pada 2021, program tersebut dibatalkan akibat kekhawatiran terkena sanksi Amerika Serikat di bawah undang-undang CAATSA (Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act).

Sumber: