Carlos Queiroz Murka: Sebut FIFA dan AFC ‘Bodohi’ Negara Asia Demi Qatar dan Arab Saudi

Carlos Queiroz Murka: Sebut FIFA dan AFC ‘Bodohi’ Negara Asia Demi Qatar dan Arab Saudi

Carlos Queiroz/FOTO: The Telegraph--

DISWAYKALTENG.ID - Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia sedang diselimuti badai kontroversi besar. Pelatih kawakan Carlos Queiroz meluapkan kemarahan dan kekecewaannya kepada FIFA dan AFC, yang ia tuding telah “membodohi negara-negara Asia” dengan keputusan yang dinilainya berat sebelah dan menguntungkan Qatar serta Arab Saudi.

Dalam wawancara eksklusif yang dikutip dari Reuters dan The Guardian, pelatih asal Portugal itu menuding dua lembaga tertinggi sepak bola dunia dan Asia telah mengatur skenario yang tidak adil sejak awal babak keempat kualifikasi.

“Kami Dibodohi FIFA dan AFC”

Pelatih berusia 72 tahun yang kini menukangi Timnas Oman ini menilai keputusan FIFA dan AFC menempatkan timnya di grup yang bermain di Doha, Qatar, adalah bentuk nyata manipulasi kompetisi.

“Anda tahu, kami semua dibodohi FIFA dan AFC. Mereka bilang kompetisi ini adil, tapi kenyataannya tidak,” tegas Queiroz dengan nada marah.

“Kami dipaksa bermain di kandang lawan, dengan jadwal yang jelas-jelas menguntungkan tuan rumah. Di mana letak fair play-nya?”

BACA JUGA:Harga Tiket Piala Dunia 2026 Tembus Rp106 Juta: Naik Lima Kali Lipat dari 2022

Oman harus bermain dua kali dalam empat hari melawan Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA), sementara Qatar — sebagai tuan rumah — mendapat waktu istirahat enam hari penuh.
Situasi itu membuat Oman kehilangan banyak waktu pemulihan dan tak punya ruang untuk latihan taktis.

Jadwal yang Timpang, Keuntungan Besar bagi Qatar

Dalam sistem jadwal terbaru AFC, Qatar dan Arab Saudi mendapatkan jadwal paling ringan dan waktu istirahat paling panjang.
Sementara Oman, Indonesia, Irak, dan UEA dipaksa bermain dengan tempo cepat dan jarak antar pertandingan hanya 72 jam.

“Ini bukan sepak bola yang adil. Ini lebih seperti drama yang sudah diskenariokan. Qatar dan Arab Saudi diuntungkan sejak awal,” sindir Queiroz.

Ia juga menyebut bahwa kondisi cuaca panas di Doha dan Jeddah membuat lawan-lawan dari luar kawasan Teluk harus beradaptasi ekstrem, sedangkan tuan rumah sudah terbiasa.

“Anda tidak bisa menyebutnya kompetisi jika sebagian tim bermain di rumah sendiri dan tim lain jadi tamu setiap kali,” tambahnya.

“AFC Punya Visi yang Aneh”

Queiroz bahkan mempertanyakan keputusan AFC yang menolak permintaan agar pertandingan digelar di tempat netral seperti Jepang atau Kuwait.

“Apakah tidak ada stadion di Jepang atau Kuwait tempat kami bisa bermain?” ucapnya sinis.

“Mungkin orang-orang yang mengorganisir ini punya visi sepak bola yang berbeda dengan kita.”

Sumber: