Kalteng Bidik Produksi 400 Ribu Ton Padi, Edy Pratowo Beberkan Strategi Dukung Swasembada Pangan Nasional

Kalteng Bidik Produksi 400 Ribu Ton Padi, Edy Pratowo Beberkan Strategi Dukung Swasembada Pangan Nasional

Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV yang digelar serentak di seluruh Indonesia dan dibuka secara virtual oleh Wakil Presiden RI, Rabu (8/10/2025).-ist-

JAKARTA, DISWAY.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menargetkan produksi padi mencapai 400 ribu ton pada 2025 sebagai bentuk kontribusi daerah terhadap program swasembada pangan nasional.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo, dalam Leadership Forum CNN Indonesia: Pilar Nusantara, Penopang Asta Cita, yang digelar di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (14/10/2025).

“Produksi padi Kalteng meningkat signifikan. Tahun 2023 mencapai 330 ribu ton, 2024 naik menjadi 366 ribu ton, dan pada 2025 kami optimistis dapat mencapai 400 ribu ton,” ujar Edy dalam forum tersebut.

BACA JUGA:Siswi MAN Barito Selatan Lolos ke Olimpiade Nasional, Bikin Bangga Kalimantan Tengah

Menurutnya, capaian ini merupakan bukti bahwa Kalteng siap menjadi salah satu lumbung pangan baru Indonesia, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional yang menjadi program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Didukung Cetak Sawah dan Inpres Percepatan Pangan

Edy menjelaskan, upaya peningkatan produksi padi tersebut sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan, energi, dan air.

"Tahun ini kami ditargetkan membuka 71 ribu hektare lahan sawah. Dari jumlah tersebut, telah dikontrak 66 ribu hektare, namun karena sinkronisasi dengan masyarakat, target disesuaikan menjadi 53 ribu hektare. Saat ini sudah tergarap sekitar 25 persen,” jelasnya

Ia menekankan bahwa program cetak sawah baru ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan daerah maupun nasional, terutama di wilayah sentra pertanian seperti Kapuas, Pulang Pisau, dan Barito Timur.

BACA JUGA:Petani Kalteng Panen Cuan! Bulog Serap Jagung BISI 18 Seharga Rp5.500 per Kg

Selain perluasan lahan, Edy menilai ketersediaan infrastruktur logistik dan akses pasar menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan produktivitas.

“Transportasi hasil panen harus efisien. Jalan tani, irigasi, dan gudang penyimpanan beras harus ditingkatkan. Biaya distribusi yang kompetitif akan berdampak pada kesejahteraan petani,” ujarnya.

Mendagri Tito Karnavian: Daerah Punya Peran Vital

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan bahwa peran pemerintah daerah sangat strategis dalam menjalankan program prioritas nasional.

Sumber: