Petani Kalteng Panen Cuan! Bulog Serap Jagung BISI 18 Seharga Rp5.500 per Kg

Petani Kalteng Panen Cuan! Bulog Serap Jagung BISI 18 Seharga Rp5.500 per Kg

Ladang Jagung/ilustrasi-ilustrasi-

DISWAYKALTENG.ID - Dalam upaya mendukung program swasembada jagung di Kalimantan Tengah, pemerintah daerah bersama aparat terkait terus bergerak cepat.

Rabu (8/10/2025), kegiatan penanaman varietas unggul jagung hibrida BISI 18 resmi dilaksanakan di Kelurahan Pager, Kecamatan Rakumpit, Kota Palangka Raya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerak Tanam Jagung Serentak se-Indonesia, sebuah program nasional yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan melalui peningkatan produksi jagung di berbagai daerah.

Dorong Swasembada Pangan Nasional Lewat Kolaborasi Lintas Sektor

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Kalimantan Tengah, Rendy Lesmana, menegaskan bahwa keberhasilan swasembada pangan membutuhkan sinergi kuat antara pemerintah daerah, masyarakat, dan aparat keamanan.

“Program ini bertujuan memperkuat ketersediaan pangan strategis melalui peningkatan produktivitas, optimalisasi lahan, serta pemberdayaan petani dan masyarakat. Kami sudah melakukan pemetaan potensi lahan, penyediaan sarana pertanian, hingga pendampingan teknis,” ujar Rendy.

BACA JUGA:Forum Komunikasi Media 2025 Bahas Sinergi Digital dan Literasi Syariah di Kalteng

Namun, ia tak menutup mata terhadap kendala di lapangan — terutama keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang memadai untuk mencapai target besar ini.

Karena itu, menurutnya, peran Polri menjadi penting sebagai penggerak dan motivator bagi kelompok tani di daerah agar semangat menanam terus tumbuh.

“Kolaborasi ini menjadi jembatan untuk mempercepat pencapaian target swasembada pangan di Kalimantan Tengah,” tambahnya.

BISI 18, Varietas Unggul untuk Lahan Berpasir

Varietas jagung hibrida BISI 18 dipilih bukan tanpa alasan. Jenis ini dikenal mampu beradaptasi di lahan berpasir dan kurang subur, seperti yang banyak ditemui di wilayah Palangka Raya.

Menurut Rihanae dan Marki Sudiatna, penyuluh dari Dinas TPHP Kalteng, varietas ini memiliki potensi hasil tinggi dan tahan terhadap penyakit utama seperti bulai dan karat daun.

Selain itu, BISI 18 juga punya masa panen singkat, hanya sekitar 100–105 hari setelah tanam (HST). Dalam kondisi optimal, petani bahkan bisa melakukan empat kali tanam dalam setahun.

“Keunggulan varietas ini membuat produksi jagung pipilan kering meningkat signifikan dibandingkan varietas lokal. Hasil panennya bisa mencapai 10–12 ton per hektar, dengan kualitas biji seragam dan bernilai jual tinggi,” ujar Rihanae.

Bulog Siap Serap Hasil Panen Jagung Petani

Dukungan terhadap petani juga datang dari Perum Bulog Kalteng.

Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Pol Iwan Kurniawan, menegaskan bahwa hasil panen jagung hibrida dari berbagai daerah akan diserap sepenuhnya oleh Bulog sesuai arahan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Jagung Dalam Negeri.

BACA JUGA:PORNAS Korpri 2025: Tenis Meja Kalteng Sumbang Dua Perunggu, Herson Aden Apresiasi Semangat Juang Atlet!

“Perum Bulog Kalteng akan menyerap jagung pipilan dengan kadar air 18–20 persen seharga Rp5.500 per kilogram. Hasil panen kuartal III di bulan September 2025, termasuk dari Kelurahan Pager sebanyak 1 ton, sudah mulai dilepas dan diserap Bulog,” ungkap Iwan.

Langkah ini menjadi jaminan pasar bagi petani, sekaligus memperkuat sistem distribusi pangan nasional agar stok jagung dalam negeri tetap stabil.

128 Hektar Lahan Ditanami Jagung Serentak di Kalteng

Pada kegiatan Gerak Tanam Jagung Serentak se-Indonesia, Kalimantan Tengah turut berpartisipasi aktif.
Iwan Kurniawan menjelaskan, kegiatan ini mencakup penanaman serentak di 101 titik lokasi dengan total luas 128 hektar.

Masih ada target tambahan seluas 6.691,75 hektar yang akan ditanami secara bertahap, disesuaikan dengan kesiapan lahan dan sarana produksi.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjadikan Kalteng sebagai salah satu lumbung jagung nasional.

Pengawasan Ketat untuk Jamin Kualitas Jagung

Tak hanya menanam dan memanen, pengawasan mutu hasil panen juga dilakukan dengan ketat oleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian dan Pengawas Benih Tanaman Dinas TPHP Provinsi Kalteng.

Mereka memastikan jagung pipilan yang diserap Bulog memenuhi standar keamanan pangan dan kadar air ideal.

“Untuk menjaga kualitas jagung di gudang penyimpanan serta mencegah kelembaban, kadar air harus dikurangi hingga mencapai 14 persen, terutama bila melebihi 20 persen,” jelas Ita Susilawaty, pengawas mutu pertanian Kalteng.

Jagung pipilan dari Polres Kabupaten Pulang Pisau dan Katingan juga sudah melalui proses pemeriksaan kadar air yang ketat agar sesuai standar nasional.

Kalteng Menuju Swasembada Jagung Berkelanjutan

Program penanaman jagung hibrida BISI 18 di Palangka Raya bukan hanya simbol seremonial, tapi langkah nyata menuju swasembada pangan yang berkelanjutan.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, Dinas TPHP, Polri, dan Bulog, diharapkan produktivitas jagung di Kalimantan Tengah akan terus meningkat dari tahun ke tahun.

 

Lebih dari sekadar menanam, gerakan ini juga menjadi komitmen bersama untuk membangun kedaulatan pangan nasional, memperkuat ekonomi daerah, serta meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah pedalaman Kalteng.

Sumber: