BWF Resmi Uji Coba Sistem Poin 3x45 di Bulu Tangkis Junior, Indonesia Siap Tantang Dunia di Piala Suhandinata

Badminton--
DISWAYKALTENG.ID - Dunia bulu tangkis akan segera menyaksikan inovasi besar dalam format pertandingan, khususnya di level junior.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memperkenalkan sistem poin 3x45, yang akan mulai diuji coba di beberapa turnamen beregu campuran junior mulai tahun ini.
Perubahan ini bukan sekadar kosmetik. Format baru ini diharapkan membawa dinamika pertandingan yang lebih cepat, taktik yang lebih kompleks, dan keterlibatan pemain yang lebih merata.
Implementasi perdananya akan berlangsung di Piala Suhandinata 2025 (BWF World Junior Team Championship) di Guwahati, India, pada 6–10 Oktober 2025.
Mengapa 3x45? Perbedaan dari Sistem Lama 3x21
Sebelumnya, dunia badminton mengenal format 3x21 rally point untuk hampir semua kategori. Namun, sistem 3x45 punya karakteristik unik yang cukup revolusioner:
-
Pertandingan Berformat Best of Three Set
Tim yang menang dua set akan dinyatakan sebagai pemenang, sama seperti format sebelumnya. -
Set Dibagi Menjadi Lima Gim
-
Tunggal putra
-
Tunggal putri
-
Ganda putra
-
Ganda putri
-
Ganda campuran
-
-
Target Poin Per Gim Lebih Singkat
-
Setiap gim hanya sampai 9 poin tanpa setting (tidak ada deuce).
-
Jika skor 8–8, tim pertama yang mencapai 9 langsung menang gim.
-
-
Total Poin Per Set = 45
Lima gim × 9 poin = 45 poin per set. -
Susunan Pemain yang Fleksibel tapi Terbatas
-
Minimal 6 pemain (3 putra + 3 putri)
-
Maksimal 16 pemain (8 putra + 8 putri)
-
Seorang pemain hanya boleh tampil maksimal 3 gim di setiap set.
-
-
Interval dan Aturan Waktu
-
Interval 3 menit antar set
-
Interval 60 detik di poin 5, 14, 23, 32, dan 41
-
Interval 2 menit antar gim
-
-
Aturan Mundur (Walkover)
Jika pemain mundur di tengah gim, lawan otomatis menang gim tersebut dengan perhitungan poin yang diatur BWF. -
Pergantian Pemain
Setiap tim bisa melakukan satu kali pergantian pemain di tengah pertandingan.
Piala Suhandinata 2025 Jadi Panggung Uji Coba Pertama
BACA JUGA:Shin Tae-yong Buka Peluang Kembali Latih Timnas Indonesia, Tapi Ada Syaratnya
Piala Suhandinata 2025 akan menjadi pusat perhatian dunia badminton. Indonesia, sebagai juara bertahan, tergabung di Grup C bersama Turki, Rumania, dan Belanda berdasarkan undian 8 Agustus lalu.
Turnamen ini akan menjadi ujian besar:
-
Apakah sistem baru ini membuat pertandingan lebih seru?
-
Bagaimana strategi pelatih untuk mengatur stamina dan komposisi pemain?
-
Apakah tim yang solid di semua sektor akan lebih unggul daripada tim yang mengandalkan bintang tunggal?
Dampak Strategis Sistem 3x45
Menurut pengamat, sistem ini akan mengubah beberapa aspek penting:
-
Manajemen stamina pemain lebih ketat, karena setiap poin sangat berharga.
-
Rotasi pemain jadi kunci, mengingat setiap set mencakup lima gim berbeda.
-
Mental bertanding harus lebih fokus, karena gim yang hanya 9 poin tidak memberi banyak ruang untuk bangkit jika tertinggal.
BWF sendiri mengonfirmasi bahwa format ini juga akan digunakan di Kejuaraan Junior Beregu tingkat kontinental 2026 sebagai lanjutan uji coba.
Indonesia dalam Posisi Unik
Sebagai juara bertahan, Indonesia punya keuntungan mental. Namun, tantangan datang dari adaptasi terhadap format baru yang sama sekali berbeda dari relay 110 poin yang digunakan pada edisi 2024.
Pelatih tim junior Indonesia perlu menyusun strategi matang: siapa yang bermain di gim awal, siapa yang mengisi sektor ganda, dan kapan harus melakukan pergantian pemain.
Jika berhasil menguasai format ini lebih cepat dari lawan, peluang Indonesia untuk mempertahankan gelar sangat besar.
Sumber: