Jalan Rusak di Sampit Makin Parah, Ketua DPRD Kotim Desak Tindakan Tegas Terhadap Truk ODOL!

Jalan Rusak di Sampit Makin Parah, Ketua DPRD Kotim Desak Tindakan Tegas Terhadap Truk ODOL!

Truk ODOL/Ilustrasi-ilustrasi-

DISWAYKALTENG.ID - Kerusakan jalan kembali jadi momok lama yang menghantui warga Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah.

Di berbagai ruas utama, seperti Jalan Tjilik Riwut dan Jalan Jenderal Sudirman, kondisi aspal yang mengelupas, bergelombang, hingga berlubang tampak mengganggu kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan. Fenomena ini pun memantik reaksi keras dari Ketua DPRD Kotim, Rimbun.

Rimbun secara tegas menyatakan bahwa biang kerok kerusakan jalan tak lain adalah maraknya praktik kendaraan over dimensi over load (ODOL) yang seolah tak terkendali. Ia mendesak pemerintah daerah agar berhenti hanya memberi imbauan, dan mulai mengambil langkah nyata serta tegas.

“Kalau dibiarkan, jalan kita tidak akan pernah awet. Penegakan aturan harus tegas, bukan hanya imbauan,” tegas Rimbun saat diwawancarai pada Kamis, 5 Juni 2025.

Jalan Tjilik Riwut dan Jenderal Sudirman Mulai Hancur Lagi

Menurutnya, dua jalur vital di Kota Sampit, yakni Jalan Tjilik Riwut dan Jalan Jenderal Sudirman, mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan yang serius. Padahal, perbaikan jalan di kawasan itu terbilang belum lama dilakukan.

Namun, beban berlebih dari truk-truk besar, terutama yang membawa hasil perkebunan dan tambang, membuat aspal tak sanggup bertahan lama.

“Jalan yang baru diperbaiki tidak akan bertahan lama karena menahan beban muatan yang melebihi kapasitas,” ujarnya prihatin.

Kerusakan jalan ini bukan hanya soal infrastruktur. Di malam hari, lubang dan gelombang jalan bisa menjadi perangkap mematikan bagi pengendara, terutama roda dua. Banyak warga pun mulai mengeluhkan kondisi tersebut, karena mengganggu aktivitas harian sekaligus membahayakan.

Truk ODOL Merajalela, Keselamatan Terancam

Tak bisa dipungkiri, keberadaan truk kelebihan muatan memang menjadi ancaman serius di ruas-ruas jalan Kota Sampit. Tak hanya membuat aspal cepat hancur, truk ODOL juga kerap mengganggu lalu lintas karena ukurannya yang besar dan lajunya yang lambat.

Rimbun pun mengingatkan bahwa masalah ini tidak hanya merugikan negara dari segi anggaran pemeliharaan jalan, tetapi juga merugikan masyarakat secara langsung.

“Jangan sampai anggaran terus habis hanya untuk tambal sulam jalan. Kami minta pengusaha angkutan untuk taat aturan,” serunya, menyoroti pentingnya kepatuhan pengusaha transportasi terhadap batas tonase.

Desakan Pembangunan Jembatan Timbang dan Tim Pengawasan Gabungan

Sumber: