Hujan Lebat di Kalteng Masih Dominan 16–22 November 2025, Warga Diminta Waspada
Cuaca Ektrem di kalteng-ilustrasi-
PALANGKA RAYA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut merilis prakiraan cuaca mingguan Kalimantan Tengah untuk periode 16–22 November 2025, dengan potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di seluruh kabupaten/kota.
BMKG mencatat tekanan udara nasional berada pada kisaran 1007–1016 hPa. Angin dominan bertiup dari Selatan–Utara.
Fenomena cuaca yang memperkuat potensi hujan di Kalteng meliputi:
- SOI +13.2 → meningkatkan pola konvektif di Indonesia tengah & timur.
- DMI -1.57 → memicu penguatan awan hujan di wilayah barat Indonesia, termasuk Kalteng.
- Gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial → aktif di wilayah Sumatera & Kalimantan.
- Belokan angin & konvergensi → terpantau di sebagian besar Kalteng.
- SST anomali 0.5–2.3°C → meningkatkan penguapan dan suplai uap air.
BACA JUGA:Mobil Hias Bartim Curi Perhatian di Pawai Ta’aruf MTQH XXXIII Kalteng
Cuaca rata-rata diperkirakan berawan hingga hujan ringan, dengan potensi intensitas sedang–lebat di beberapa wilayah. Suhu udara 23°C–33°C, kelembapan 50–100%, angin 5–20 km/jam.
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat (16–22 November 2025)
BMKG menetapkan potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di 14 wilayah berikut:
- Kotawaringin Barat
- Sukamara
- Lamandau
- Kotawaringin Timur
- Seruyan
- Katingan
- Gunung Mas
- Murung Raya
- Barito Utara
- Barito Selatan
- Barito Timur
- Kapuas
- Pulang Pisau
- Kota Palangka Raya
Daftar wilayah berlaku untuk dua periode: 16–18 November dan 19–22 November.
Tinggi Gelombang
Perairan Selatan Kalimantan Tengah berpotensi gelombang 0.5–1.25 meter (kategori rendah).
BACA JUGA:KIM Bintang Jaya Itah Raih Juara Umum KIMFest 2025, Harumkan Nama Kalteng
BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada:
- Potensi hujan sedang–lebat disertai petir/kilat dan angin kencang.
- Kemungkinan hujan lokal berdurasi singkat yang dapat memicu puting beliung.
- Risiko banjir, genangan, tanah longsor, dan pohon tumbang.
- Pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB) yang dapat menaikkan tinggi gelombang di wilayah pesisir.
- Nelayan dan warga pesisir diminta berhati-hati saat beraktivitas di laut.
BMKG juga mengingatkan instansi terkait untuk terus melakukan updating cuaca dengan menghubungi Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangka Raya.
Sumber: