Jus Buah Ternyata Bisa Berbahaya? Ini Daftar Jus Terbaik Versi Ahli Gizi Inggris

Jus Buah Ternyata Bisa Berbahaya? Ini Daftar Jus Terbaik Versi Ahli Gizi Inggris

Buah Delima-ilustrasi-

DISWAYKALTENG.ID - Buah segar dikenal sebagai sumber serat, vitamin, dan antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh. Namun, begitu buah diproses menjadi jus, ternyata manfaatnya dapat berkurang drastis.

Banyak orang masih menganggap jus buah sama sehatnya dengan makan buah utuh, padahal ahli gizi justru mengingatkan sebaliknya.

Menurut Rob Hobson, ahli gizi asal Inggris dan penulis Unprocess Your Life, jus buah memang masih menyediakan nutrisi seperti vitamin C, kalium, folat, serta berbagai flavonoid.

Tetapi ketika diminum secara rutin, jus buah bisa berubah menjadi minuman manis yang menyamar sebagai minuman sehat.

Mengapa begitu?

Karena ketika buah dihaluskan, serat alaminya hilang, sementara fruktosa (gula buah) berubah menjadi gula bebas yang sangat cepat diserap tubuh. Ini menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi dan penurunan energi secara tiba-tiba.

BACA JUGA:BNI Hadirkan Akses Eksklusif ke wondr BrightUp Cup 2025 Lewat Penawaran Buy 1 Get 2 di wondr by BNI

Jus Buah = Gula Tinggi? Ini Peringatan Para Ahli

Hobson menjelaskan bahwa tanpa serat utuh, jus buah tidak lagi memiliki mekanisme alami yang memperlambat penyerapan gula.

“Minum jus setiap hari bisa sama seperti minum minuman ringan, hanya saja tampilannya lebih sehat,” ujar Hobson, dikutip Daily Mail.

Public Health England bahkan memberikan batasan tegas: Maksimal 150 ml jus buah per hari — setara segelas kecil yang bisa mengandung hingga 18 gram gula.

Jika dikonsumsi berlebihan, jus buah dapat meningkatkan risiko:

  • kerusakan gigi

  • obesitas

  • diabetes tipe 2

  • lonjakan glukosa berulang

Cara Aman Minum Jus Buah Menurut Ahli Gizi

Hobson menyarankan dua hal penting:

  1. Batasi jumlahnya.
    Jangan lebih dari 150 ml per hari.

  2. Minum bersama makanan, bukan di sela-sela.
    Misalnya, segelas kecil jus jeruk saat sarapan dapat membantu mengurangi lonjakan gula darah dan bahkan meningkatkan penyerapan zat besi dari sereal atau oatmeal.

Jus Buah Terbaik Versi Rob Hobson

Meskipun jus tidak sebaik buah utuh, beberapa jenis jus ternyata masih memberikan manfaat signifikan jika diminum dengan jumlah yang tepat.

Berikut 3 jus yang masuk kategori terbaik:

1. Jus Jeruk — Kaya Vitamin C dan Anti-Inflamasi

Jus jeruk merupakan salah satu jus paling populer dan paling direkomendasikan.

Manfaat utama:

  • Tinggi vitamin C

  • Kaya folat

  • Mengandung kalium

  • Memiliki efek anti-peradangan

Beberapa studi menyebutkan bahwa konsumsi rutin dalam jumlah kecil dapat meningkatkan kualitas diet sekaligus status vitamin C.

Hobson menyarankan memilih:

  • jus jeruk yang baru diperas, atau

  • cold-pressed juice

Karena metode ini membantu mempertahankan senyawa tanaman alami.

BACA JUGA:Semarak HUT ke-54, KORPRI Kalteng Gelar Lomba untuk Perkuat Soliditas ASN

2. Jus Delima — Raja Antioksidan untuk Jantung

Delima dikenal sebagai salah satu buah dengan kandungan antioksidan tertinggi.

Jus delima mengandung polifenol dan ellagitannin, yang terhubung dengan manfaat:

  • Mengurangi stres oksidatif

  • Mendukung kesehatan jantung

  • Meningkatkan fungsi endotel (lapisan pembuluh darah)

  • Mengurangi lonjakan gula darah setelah makan tinggi karbohidrat

Fakta menarik:
Uji coba menunjukkan bahwa minum jus delima bersama roti menurunkan respons gula darah lebih baik dibanding mengonsumsi suplemen delima.

Namun Hobson mengingatkan bahwa Jus delima bukanlah obat ajaib, terlebih jika ditambahkan gula.”

3. Jus Jeruk Bali — Kaya Antioksidan, Tapi Perhatikan Interaksi Obat

Meski belum lengkap disebutkan, jus jeruk bali (grapefruit) dikenal sebagai jus tinggi antioksidan dengan manfaat seperti:

  • meningkatkan metabolisme

  • menurunkan kolesterol

  • mendukung kesehatan jantung

Namun ada catatan penting:
Jus jeruk bali dapat berinteraksi dengan beberapa obat, seperti obat tekanan darah dan statin. Karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya secara rutin.

Sumber: