Warga Kalteng Diminta Waspada Preman Berkedok Ormas, Polda Siap Tindak Tegas!

Premanisme Berkedok Ormas-ilustrasi-Beratasatu
DISWAYKALTENG.ID - Masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) diimbau untuk tidak lengah terhadap aksi premanisme yang kini makin marak dan cenderung bersembunyi di balik nama organisasi masyarakat (ormas).
Imbauan ini disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Erlan Munaji, Senin (5/5/2025) di Palangka Raya.
“Polda Kalteng tidak akan tinggal diam. Semua bentuk premanisme, apalagi yang berlindung di balik ormas, akan kami tindak tegas,” tegas Erlan.
BACA JUGA:DPRD Kalteng Dorong Raperda Petani dan Disabilitas, Tekankan Efisiensi APBD 2025
Fenomena preman berkedok ormas bukan hal baru, namun kini semakin meresahkan. Mereka sering memanfaatkan citra organisasi untuk menekan, mengintimidasi, bahkan memaksakan kehendak di tengah masyarakat.
Erlan mengingatkan, jangan mudah terprovokasi atau memberikan kuasa kepada kelompok tertentu hanya karena mereka mengatasnamakan ormas. Ia mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan memilih menyelesaikan persoalan lewat jalur resmi, yaitu melalui aparat penegak hukum.
“Lebih baik koordinasi langsung ke polisi daripada memanggil ormas yang ujung-ujungnya bisa bikin masalah makin runyam,” ujarnya.
Sering kali, dalam kondisi mendesak atau konflik, sebagian masyarakat memilih jalan pintas dengan melibatkan ormas tertentu untuk menyelesaikan masalah. Padahal, cara ini justru bisa menjadi celah tindak pidana, apalagi jika disertai ancaman, pemaksaan, atau kekerasan.
“Jangan pernah ragu datang ke kantor polisi. Petugas kami selalu siap membantu dengan maksimal,” kata Erlan. Ia juga menambahkan bahwa polisi lebih terbuka dan responsif terhadap keluhan masyarakat, apalagi jika berkaitan dengan keamanan dan ketertiban.
Premanisme, dalam bentuk apa pun, termasuk yang berlindung di bawah payung ormas, dapat menciptakan keresahan dan merusak sendi-sendi sosial masyarakat.
Hal ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berdampak luas pada ekonomi, pendidikan, bahkan investasi.
“Kalau ada gangguan kamtibmas, pasti semua sektor terdampak. Ini yang harus kita hindari bersama,” kata Erlan.
Karena itu, kesadaran masyarakat untuk tidak ikut-ikutan dan tidak mendukung praktik seperti ini sangat diperlukan.
Ia mengajak seluruh warga Kalteng untuk membangun sinergi positif dengan aparat kepolisian, bukan malah menghindar atau menciptakan jalur hukum tandingan.
Sumber: