BMKG Ingatkan! Hujan Lebat Disertai Petir Mengintai Kalteng Sepekan ke Depan, Warga Diminta Waspada

BMKG Ingatkan! Hujan Lebat Disertai Petir Mengintai Kalteng Sepekan ke Depan, Warga Diminta Waspada

Cuaca Ektrem di kalteng-ilustrasi-

PALANGKA RAYA, DISWAY.ID– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait prakiraan cuaca mingguan wilayah Kalimantan Tengah yang berlaku pada 27 September – 3 Oktober 2025.

Hujan intensitas sedang hingga lebat berpotensi mengguyur hampir seluruh kabupaten/kota di Kalteng, disertai petir dan angin kencang.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut, Lian Adriani, menyampaikan bahwa kondisi atmosfer menunjukkan adanya belokan angin dan konvergensi yang memicu pertumbuhan awan hujan.

BACA JUGA:Kalteng Siap Unjuk Gigi di Jakarta Fashion Week 2026, Aisyah Agustiar: Saatnya Wastra Kita Mendunia!

Suhu udara diperkirakan berkisar 24°C – 32°C dengan kelembapan udara 60–100 persen.

“Masyarakat perlu waspada terhadap hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang berpotensi terjadi hampir merata di Kalimantan Tengah. Dampak yang mungkin timbul antara lain genangan air, banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang,” jelas Lian dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2025).

Daerah yang Berpotensi Hujan Lebat

BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat terjadi di wilayah:

  • Kotawaringin Barat
  • Sukamara
  • Lamandau
  • Kotawaringin Timur
  • Seruyan
  • Katingan
  • Gunung Mas
  • Murung Raya
  • Barito Utara
  • Barito Selatan
  • Barito Timur
  • Kapuas
  • Pulang Pisau
  • Kota Palangka Raya

BACA JUGA:Wali Kota Gelar Jamuan Hangat untuk Sambut Muskomwil V Apeksi di Palangka Raya

Potensi ini diperkirakan terjadi sejak 27 September hingga 3 Oktober 2025.

Waspada Potensi Bencana

BMKG mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem, termasuk ancaman banjir, longsor, dan angin puting beliung.

Selain itu, meski curah hujan meningkat, potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tetap ada sehingga masyarakat diminta tidak melakukan pembakaran terbuka.

Sementara itu, untuk perairan selatan Kalteng, tinggi gelombang diperkirakan 0,5 – 1,25 meter, relatif rendah namun tetap perlu diwaspadai terutama saat terjadi hujan disertai angin kencang.

Sumber: