Kartu Huma Betang Masih Dirumuskan: Bansos di Kalteng Diharapkan Lebih Tepat Sasaran

Kartu Huma Betang Masih Dirumuskan: Bansos di Kalteng Diharapkan Lebih Tepat Sasaran

Gubernur Kalteng Agustiar Sabran -Istimewa-MMC Kalteng

DISWAYKALTENG.ID - Masyarakat Kalimantan Tengah boleh berharap lebih terhadap pelayanan sosial ke depan.

Pasalnya, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Edy Pratowo, mengungkapkan bahwa program Kartu Huma Betang kini sedang dirumuskan agar bisa menjadi solusi dari berbagai tumpang tindih layanan sosial yang ada selama ini.

Program ini bukan kartu sembarangan. Bukan pula sekadar kartu bantuan. Lebih dari itu, Kartu Huma Betang dirancang sebagai alat integrasi dari berbagai jenis bantuan sosial yang sudah ada di Kalteng, baik dari pemerintah provinsi maupun pusat.

Harapannya, bantuan jadi lebih tepat sasaran, tidak tumpang tindih, dan benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan.

Apa Itu Kartu Huma Betang?

Dalam budaya Dayak, Huma Betang adalah rumah panjang yang melambangkan kebersamaan, persatuan, dan kehidupan yang harmonis.

BACA JUGA:Musim Kemarau 202, BMKG Peringatkan Cuaca Panas Ekstrem di Sejumlah Wilayah, Termasuk Kalteng

Nilai inilah yang ingin diangkat oleh Pemerintah Provinsi Kalteng melalui program Kartu Huma Betang sebuah bentuk pelayanan sosial yang terintegrasi, menyatukan berbagai jenis bantuan di bawah satu payung.

"Kartu Huma Betang ini sedang kita buat, sedang kita formulasikan yang tepat. Karena kan banyak pertimbangan yang harus kita lakukan, jangan sampai nanti kita menyangkut anggaran," ujar Edy Pratowo, Jumat (3/5/2025).

Integrasi Program Sosial, Solusi Tumpang Tindih?

Menurut Edy, integrasi data dan program menjadi kunci utama keberhasilan Kartu Huma Betang.

Banyak program sosial sudah berjalan, tapi karena dikelola oleh instansi yang berbeda, sering kali ada penerima ganda atau bahkan warga yang seharusnya layak malah belum tercatat.

Itulah sebabnya, Pemprov Kalteng kini fokus untuk merapikan basis data terlebih dahulu.

Pendataan sedang berjalan, dan semua program sosial yang sudah ada seperti bantuan sembako, PKH, bantuan disabilitas, dan lainnya akan digabungkan dalam satu sistem.

"Pendataan jalan, kemudian integrasi program-program yang sudah ada bisa jalan juga. Kan ada beberapa di dalamnya, itu yang kita integrasikan,” jelas Edy.

Persoalan Data Masih Jadi PR Besar

Satu tantangan terbesar dalam implementasi Kartu Huma Betang adalah tumpang tindih data. Saat ini, data penerima manfaat berasal dari berbagai sumber ada yang dari kementerian, dari BPS, bahkan dari desa/kelurahan.

BACA JUGA:243 Lansia Ikut Berangkat Haji dari Kalteng Tahun 2025, Kemenag Siapkan Pendampingan Khusus

Edy menegaskan, perlu dilakukan sinkronisasi agar data yang digunakan benar-benar valid dan akurat. Tujuannya sederhana namun krusial: agar penerima manfaat adalah mereka yang benar-benar berhak.

“Sekarang kan ada data terbaru lagi dari kementerian, data BPS, data nama. Supaya kita fix datanya, masyarakat juga bisa menerima manfaat dari Kartu Huma Betang ini,” tegasnya.

Kapan Program Ini Dimulai?

Bagi masyarakat yang sudah menanti-nanti, Edy memberi kepastian: paling lambat tahun 2026, Kartu Huma Betang sudah bisa mulai dilaksanakan.

“Paling lambat ya di 2026 itu sudah mulai kegiatan, jadi mohon bersabar,” pungkas Edy.

Ini artinya, Pemprov Kalteng masih punya waktu sekitar satu tahun untuk menyempurnakan sistem, menyelaraskan data, dan memastikan semua aspek teknis dan anggaran sudah siap sebelum peluncuran resmi.

Kenapa Kartu Huma Betang Penting?

Kartu Huma Betang diharapkan bisa menjadi game-changer dalam sistem perlindungan sosial di Kalimantan Tengah. Beberapa manfaat yang diharapkan dari program ini antara lain:

  • Menghindari tumpang tindih penerima bantuan

  • Mempermudah distribusi dan pengawasan bantuan sosial

  • Memastikan program-program sosial tepat sasaran

  • Menghemat anggaran melalui efisiensi sistem

Dengan integrasi seperti ini, bukan cuma pemerintah yang diuntungkan karena efisiensi anggaran, tapi juga masyarakat jadi lebih mudah dan adil mendapatkan haknya.

Sumber: