SAMPIT, KALTENG.DISWAY.ID-- Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, memperpanjang program penyaluran bantuan pangan hingga 25 Agustus 2025. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kabupaten Kotim dengan alasan atau pertimbangan kebaikan masyarakat.
Di antaranya untuk menjaga ketahanan pangan, menekan laju inflasi, dan meringankan beban ekonomi masyarakat, khususnya kelompok rentan, di tengah tantangan kenaikan harga pangan.
Diketahui, program bantuan pangan di Kotawaringin Timur ini dilaksanakan melalui koordinasi antara Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotim, Perum Bulog, dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Sedangkan perpanjangan penyaluran ini merespons kebutuhan masyarakat akan akses pangan yang terjangkau, seiring fluktuasi harga beras dan komoditas pokok lainnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras di beberapa wilayah Kalimantan pada Juli 2025 mencapai Rp14.000–Rp15.000 per kilogram, lebih tinggi dari rata-rata awal tahun sebesar Rp12.000 per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotim, Mira, menjelaskan bahwa perpanjangan ini sejalan dengan instruksi Bapanas untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
“Bantuan pangan ini diperpanjang hingga 25 Agustus 2025 untuk memastikan masyarakat, terutama keluarga penerima manfaat (KPM), tetap mendapatkan akses kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Ini juga bagian dari upaya pengendalian inflasi,” ujar Mira di Sampit, Rabu (30/7/2025).
Program bantuan pangan di Kotim menyasar ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Setiap KPM menerima bantuan berupa beras sebanyak 10 kilogram per bulan, yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia dan didukung perangkat desa setempat.
Selain beras, bantuan juga mencakup komoditas lain seperti telur ayam, bawang merah, bawang putih, gula pasir, dan minyak goreng, yang didistribusikan melalui kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Pada GPM yang digelar pada 30 Juli 2025 di Taman Kota Sampit, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotim menyediakan 3 ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), 1 ton beras komersial merek Pfood, 60 sak telur ayam, 250 kilogram gula pasir, 50 kilogram bawang merah, 50 kilogram bawang putih, dan 360 liter minyak goreng.
BACA JUGA:Jangan Tergiur Saldo DANA Gratis! Ini Fakta Game Penghasil Uang dan Legalitasnya
“Kami membatasi pembelian, seperti maksimal dua karung beras SPHP per konsumen, untuk memastikan distribusi merata,” kata Mira. GPM ini akan digelar rutin setiap bulan, dengan GPM mandiri keliling kecamatan mulai Agustus 2025.
Penyaluran bantuan pangan juga dilakukan secara bertahap di berbagai kecamatan. Sebagai contoh, di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, pada Mei 2024, sebanyak 566 KPM menerima bantuan beras 10 kilogram melalui program Bantuan Pangan Beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).