PALANGKA RAYA, DISWAY.ID— Komitmen Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah (Disdik Kalteng) untuk mewujudkan tata kelola pendidikan yang transparan dan akuntabel kembali ditegaskan.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menegaskan hal itu dalam kegiatan Uji Publik Keterbukaan Informasi Tahun 2025 yang digelar oleh Komisi Informasi Provinsi Kalteng, Rabu (15/10/2025), di Aula Kanderang Tingang Kantor Diskominfosantik Kalteng.
"Kami ingin bukan hanya keluarga besar sekolah yang tahu kondisi sekolahnya, tetapi seluruh masyarakat Kalimantan Tengah bahkan Indonesia bisa melihat bagaimana keadaan sekolah-sekolah kita,” ujar Reza dalam paparannya.
BACA JUGA:Plt Sekda Kalteng Ajak ASN Bekerja dengan Hati: Setiap Hari Kita Problem Solver
Sejak dipercaya memimpin Disdik pada 13 Desember 2023, Reza langsung melakukan gebrakan dengan membuka akses informasi pendidikan seluas mungkin kepada publik.
Langkah ini menjadi pondasi untuk membangun sistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan bebas dari sekat birokrasi.
Di bawah kewenangan provinsi, Disdik Kalteng membina satuan pendidikan di jenjang SMA, SMK, dan Sekolah Khusus (SKH). Sebelumnya, SKH dikenal dengan nama Sekolah Luar Biasa (SLB).
Reza menjelaskan, perubahan nama itu lahir dari empati terhadap aspirasi masyarakat.
"Banyak orang tua yang merasa kurang nyaman dengan istilah SLB. Aspirasi itu kami dengarkan dan kami tindak lanjuti dalam waktu tiga bulan. Kini seluruh SLB sudah resmi menjadi SKH,” ungkapnya.
BACA JUGA:Kemenkum Kalteng Dorong UMKM Daftarkan Merek Lewat Sosialisasi Kekayaan Intelektual Daring
PPID Disdik Kalteng Jadi Wajah Keterbukaan
Dalam kesempatan tersebut, Reza juga menjabarkan visi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Disdik Kalteng: menghadirkan layanan informasi publik yang transparan, akuntabel, dan partisipatif.
Transparansi diwujudkan dengan membuka proses dan data layanan pendidikan yang layak diketahui publik, serta mengundang masyarakat untuk turut memberikan masukan.
"Kami ingin masyarakat bisa memberi feedback, baik positif maupun negatif, agar layanan pendidikan kita benar-benar partisipatif,” tegasnya.
Langkah keterbukaan ini mendapat perhatian dari tingkat nasional. Reza menyebut, sejumlah pejabat Kementerian Pendidikan telah berkunjung ke Kalteng, seperti Mendikdasmen Abdul Mu’ti, serta dua Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, yaitu Stella Christie dan Fauzan.