Wakil Wali Kota Palangka Raya dan Kemenkopolkam Tinjau Sekolah Rakyat
Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini.-ist-
PALANGKA RAYA, DISWAY.ID-- Wakil Wali Kota PALANGKA RAYA, Achmad Zaini, bersama jajaran Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenkopolkam) Republik Indonesia melakukan kunjungan dan peninjauan langsung ke Sekolah Rakyat yang berlokasi di Jalan Iskandar, Kelurahan Langkai, Kota PALANGKA RAYA, pada Selasa (6/8).
Program Sekolah Rakyat merupakan bentuk nyata implementasi gagasan Presiden Prabowo Subianto dalam menjamin akses pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama keluarga dari kelompok berpenghasilan rendah (desil 1 dan 2).
BACA JUGA:Atasi Dualisme Ormas, Kanwil Kemenkumham Kalteng Tegaskan SK AHU Terbaru sebagai Dasar Hukum Sah
Konsep ini bertujuan menjawab tantangan pendidikan di masyarakat miskin dan daerah tertinggal secara inklusif dan berkelanjutan.
Apresiasi dari Kemenkopolkam
Kepala Bidang Wilayah Perbatasan pada Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenkopolkam, Jimmy Romelus Pelupessy, menyampaikan apresiasi atas inisiatif masyarakat dalam membangun Sekolah Rakyat.
Menurutnya, langkah tersebut tidak hanya memperkuat kualitas sumber daya manusia, tetapi juga mendukung ketahanan sosial dari tingkat akar rumput.
Peninjauan dilakukan dengan mengamati langsung kondisi ruang belajar dan sarana penunjang lainnya.
Diketahui, Sekolah Rakyat ini menempati Gedung Eks SD Negeri 2 Langkai yang kini dihidupkan kembali untuk mendukung pemerataan pendidikan dasar.
Pemkot Dukung Keberlanjutan Sekolah Rakyat
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Achmad Zaini menegaskan komitmen Pemerintah Kota Palangka Raya untuk terus bersinergi dengan Pemerintah pusat, masyarakat, serta sektor lainnya dalam mendukung kelangsungan program pendidikan alternatif seperti Sekolah Rakyat.
“Pemerintah Kota berkomitmen mendorong keberlanjutan Sekolah Rakyat. Kolaborasi lintas sektor sangat penting agar pendidikan bisa diakses semua kalangan, termasuk masyarakat yang tinggal di daerah terpencil,” ujarnya.
BACA JUGA:Gubernur Kalteng Sambut Menteri LHK dengan Adat Dayak, Perkuat Sinergi Atasi Karhutla
Saat ini, Sekolah Rakyat di Langkai mengoperasikan tiga kelas aktif yaitu kelas 3, 4, dan 5. Masing-masing kelas menampung 25 siswa, dengan total 75 siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu di sekitar wilayah tersebut.
Dengan hadirnya Sekolah Rakyat, diharapkan tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah hanya karena keterbatasan biaya. Program ini menjadi solusi nyata bagi keluarga kurang mampu, sekaligus mendekatkan akses pendidikan hingga ke pelosok desa dan permukiman padat.
Sumber: