Fenomena Langka! Hujan Meteor Perseid 2025 Siap Hiasi Langit, Waspada Gangguan Bulan Purnama

Fenomena Langka! Hujan Meteor Perseid 2025 Siap Hiasi Langit, Waspada Gangguan Bulan Purnama

Hujan-Meteor-ilustrasi-

DISWAYKALTENG.ID - Hujan meteor Perseid, salah satu fenomena langit paling spektakuler sepanjang tahun, akan kembali aktif pada pertengahan Juli hingga akhir Agustus 2025.

Namun sayangnya, keindahan langit malam ini kemungkinan akan sedikit terganggu akibat kehadiran bulan yang hampir purnama saat puncak hujan meteor berlangsung.

Badan astronomi dunia dan pecinta langit malam bersiap-siap karena hujan meteor Perseid 2025 diprediksi aktif mulai Kamis, 17 Juli hingga Sabtu, 23 Agustus, dan mencapai puncaknya pada malam 12 hingga 13 Agustus.

Tapi jangan terlalu berharap bisa menyaksikan langit penuh bintang jatuh seperti tahun-tahun sebelumnya.

Menurut informasi yang dikutip dari LiveScience, bulan purnama Agustus yang dikenal sebagai Bulan Sturgeon akan terjadi pada Sabtu, 9 Agustus 2025.

Cahayanya yang terang akan mendominasi langit malam selama beberapa malam termasuk saat Perseid berada di titik puncaknya. Bahkan, pada 12 dan 13 Agustus, bulan akan bersinar hingga 84% kecerahan, cukup kuat untuk mengaburkan mayoritas meteor, terutama yang redup.

"Cahaya bulan seperti polusi cahaya alami. Walau Anda berada jauh dari kota, langit tetap akan tampak terang karena sinarnya," jelas pakar astronomi dari BMKG.

Kapan Waktu Terbaik Melihat Perseid? Ini Rekomendasinya

BACA JUGA:Fenomena Bediding Masih Berlanjut hingga September 2025, BMKG: Suhu Bisa Turun hingga 13 Derajat Celsius!

Meski puncaknya bakal terganggu cahaya bulan, bukan berarti kamu tak punya peluang menyaksikan fenomena bintang jatuh yang sangat dinantikan ini.

Ahli menyarankan untuk berburu Perseid antara 18–28 Juli, saat bulan dalam fase kuartal akhir dan bulan baru (puncaknya pada 24 Juli). Ini adalah periode langit tergelap sebelum bulan kembali tumbuh menjadi terang.

“Kalau kamu benar-benar ingin merasakan pengalaman melihat meteor di langit gelap tanpa cahaya bulan, pergilah pada minggu keempat Juli. Itu waktu terbaik tahun ini,” ujar Linda Firotul, Prakirawan dari BMKG Staklim Jawa Timur.

Apa Itu Hujan Meteor Perseid dan Kenapa Begitu Spesial?

Perseid Meteor Shower berasal dari sisa debu komet Swift-Tuttle (109P/Swift-Tuttle). Setiap tahun, Bumi melintasi jalur sisa partikel komet ini.

Ketika partikel-partikel kecil itu memasuki atmosfer dengan kecepatan sekitar 60 kilometer per detik, mereka terbakar dan menciptakan garis-garis cahaya terang yang kita kenal sebagai meteor.

Kelebihan Perseid dibanding hujan meteor lainnya adalah jumlahnya yang banyak (bisa mencapai 100 meteor per jam di tahun-tahun terbaik) serta warna dan kecepatan meteor yang mencolok.

BACA JUGA:Timnas U23 Indonesia Tempur di Grup A! Ini 23 Nama Resmi Pilihan Vanenburg Update Timnas U23 Indonesia

Tips Menyaksikan Hujan Meteor Perseid 2025:

  1. Cek fase bulan dulu! Hindari malam-malam di sekitar 12–13 Agustus karena terlalu terang.

  2. Pilih lokasi bebas polusi cahaya. Gunung, pantai, atau daerah pedalaman bisa jadi spot terbaik.

  3. Hindari cahaya gadget. Biarkan mata menyesuaikan dengan gelap selama 15–30 menit.

  4. Bawa matras atau kursi lipat. Menatap langit dalam waktu lama butuh posisi yang nyaman.

  5. Datang sebelum tengah malam. Meteor Perseid biasanya mulai terlihat sekitar jam 10 malam hingga subuh, dengan intensitas tertinggi sekitar jam 2 pagi.

Sumber: