Nilai Tukar Petani Kalteng Anjlok Juni 2025: Sawit-Karet Turun, Beban Petani Naik

Nilai Tukar Petani Kalteng Anjlok Juni 2025: Sawit-Karet Turun, Beban Petani Naik

Sawit/ilustrasi-ilustrasi-

DISWAYKALTENG.ID - Kabar kurang menggembirakan datang dari dunia pertanian Kalimantan Tengah.

Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan di provinsi tersebut mengalami penurunan sebesar 1,68 persen pada bulan Juni 2025, menjadi 132,04 dari sebelumnya 134,30 di Mei 2025.

Data ini dirilis resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, pada konferensi pers yang digelar Selasa, 1 Juli 2025, bertempat di kantor BPS Kalteng.

Menurut Agnes Widiastuti, Kepala BPS Kalteng, penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya indeks harga hasil produksi pertanian (It), sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) justru mengalami kenaikan.

Subsektor Perkebunan Rakyat Paling Terpukul

BACA JUGA:Harga BBM Naik Mulai 1 Juli 2025, Pertamax dan Shell Kompak Naik! Simak Rinciannya di Sini

Turunnya NTP Kalteng dipengaruhi oleh beberapa subsektor utama:

  • Tanaman Pangan: Turun 0,28%

  • Tanaman Perkebunan Rakyat: Turun 2,45%

  • Peternakan: Turun 0,83%

  • Perikanan: Turun 0,51%

Agnes menjelaskan bahwa subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat berkontribusi paling besar terhadap penurunan ini, mengingat sawit dan karet adalah dua komoditas andalan petani Kalteng, yang saat ini mengalami penurunan harga cukup signifikan.

“Kalau yang diterima petani turun, tapi yang dibayar naik, ya jelas indeksnya ikut turun,” ucapnya.

NTUP Juga Ikut Turun, Petani Makin Tertekan

Tak hanya NTP, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalteng juga ikut melorot.

  • Mei 2025: 138,71

  • Juni 2025: 136,26

Turun 1,77%

Menurut Agnes, penurunan NTUP menggambarkan beban hidup petani semakin berat karena biaya produksi dan kebutuhan pokok meningkat. Indeks yang diterima petani turun 1,40%, sementara indeks biaya produksi dan barang modal (BPPBM) naik 0,38%.

“Upah panen naik, harga pupuk naik, sedangkan hasil pertanian seperti sawit dan karet justru turun. Kombinasi inilah yang membuat daya beli petani menurun,” jelasnya.

Kondisi NTP Semester I 2025: Tren Menurun

Sejak awal tahun, tren NTP Kalteng terus menurun:

  • Januari 2025: 133,78

  • Juni 2025: 132,04

Meski angkanya masih di atas 100 (yang artinya petani masih surplus), penurunan ini tetap perlu diwaspadai. Penurunan daya beli dalam jangka panjang bisa berdampak pada penurunan kesejahteraan petani.

BACA JUGA:Pemprov Kalteng Dorong Gerakan Mengaji Sejak Dini, Siapkan Insentif untuk Ustadz dan Guru Sekolah Minggu

Pemprov Kalteng Siapkan Strategi Perbaikan

Menanggapi penurunan ini, Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng akan mengambil langkah serius.

“Tentu Pemprov sudah punya program melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian. Beberapa program bisa diarahkan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi petani,” ujar Yuas.

Langkah strategis yang disiapkan meliputi:

  • Bantuan bibit unggul dan pupuk bersubsidi

  • Pelatihan teknik pertanian modern

  • Fasilitasi akses pasar dan koperasi tani

  • Perlindungan harga komoditas utama seperti sawit dan karet

Sumber: