OJK Kalteng Sebut Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil Meski Ekonomi Global Bergolak

Kalimantan Tengah-ilustrasi-
DISWAYKALTENG.ID - Di tengah dinamika ekonomi global yang makin tak menentu, ternyata ada kabar menggembirakan dari Kalimantan Tengah (Kalteng).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah menyatakan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) di provinsi ini tetap terjaga dan kokoh berdiri. Artinya, meski dunia luar gonjang-ganjing, keuangan di Kalteng tetap adem ayem dan tumbuh positif.
Kepala OJK Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz, dalam keterangannya pada Kamis (17/4/2025), menegaskan bahwa stabilitas ini tercermin dari berbagai indikator kinerja yang mencakup sektor perbankan umum, pasar modal, dan aktivitas jasa keuangan lainnya.
“Kondisi ini tercermin dari berbagai aktivitas, baik dari sisi perkembangan sektor bank umum, pasar modal, maupun lainnya,” ujarnya di Palangka Raya.
Bank Umum di Kalteng Tumbuh Signifikan
Kinerja bank umum di Kalimantan Tengah terus menunjukkan tren yang sehat. Dibandingkan dengan posisi Januari 2024, per Januari 2025 terjadi pertumbuhan yang signifikan di berbagai lini.
BACA JUGA:Pemprov Kalteng Targetkan Kartu Huma Betang Rampung 2026: Satu Kartu untuk Semua Bantuan Sosial
Aset bank umum misalnya, meningkat 14,29 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Dari yang sebelumnya Rp74,97 triliun, kini naik menjadi Rp85,68 triliun. Ini menunjukkan bahwa bank-bank di Kalteng makin kuat modal dan keuangannya.
Tak hanya itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 10,79 persen (yoy). Dari angka Rp42,62 triliun, kini meningkat jadi Rp47,22 triliun. Ini menandakan kepercayaan masyarakat untuk menyimpan uang di bank meningkat.
Dari sisi penyaluran kredit atau pembiayaan, juga ada kenaikan sebesar 6,40 persen (yoy). Total kredit yang disalurkan naik dari Rp46,64 triliun menjadi Rp49,63 triliun.
Kabar baiknya lagi, tingkat kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga dengan baik, yaitu hanya 1,76 persen, jauh di bawah ambang batas 5 persen yang dianggap sehat.
Sinergi OJK dan Pemda untuk Dorong Ekonomi Daerah
Stabilitas ini tentu bukan hasil kerja satu pihak saja. OJK Kalteng aktif membangun sinergi dengan pemerintah daerah, termasuk melalui optimalisasi peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Tim ini bertugas untuk membuka akses keuangan yang lebih merata bagi masyarakat, terutama di wilayah pedesaan dan pelosok.
“Program-program yang diinisiasi TPAKD difokuskan untuk mendukung pemerataan akses keuangan bagi masyarakat serta pengembangan potensi ekonomi lokal,” jelas Primandanu.
BACA JUGA:Harga Gabah Naik Jadi Rp6.500 per Kg, Petani Kotawaringin Timur Sumringah!
Langkah-langkah strategis ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah daerah. Dengan begitu, perekonomian lokal bisa tumbuh dari bawah, dan masyarakat tidak hanya jadi penonton tapi ikut aktif dalam aktivitas ekonomi.
Literasi dan Inklusi Keuangan Jadi Kunci
Satu lagi yang tak kalah penting, yaitu edukasi keuangan. OJK Kalteng secara konsisten melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Ini dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami, lewat edukasi langsung, pelatihan, hingga kerja sama dengan lembaga jasa keuangan.
Semua ini bertujuan agar masyarakat makin paham cara mengelola keuangan, mengenal produk-produk keuangan seperti tabungan, asuransi, investasi, hingga pembiayaan usaha.
“Kami juga terus mendorong penyediaan produk serta layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat Kalteng,” tambah Primandanu.
Sumber: