100 Hari Kerja Agustiar Sabran, Pemprov Kalteng Efisienkan Anggaran Rp 272,34 Miliar!

100 Hari Kerja Agustiar Sabran, Pemprov Kalteng Efisienkan Anggaran Rp 272,34 Miliar!

Gubernur Kalteng Agustiar Sabran--Istimewa-

DISWAYKALTENG.ID - Dalam 100 hari masa kepemimpinan Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng mencatat capaian luar biasa dalam hal efisiensi anggaran.

Tak tanggung-tanggung, angka efisiensi yang berhasil diraih mencapai Rp 272,34 miliar, jauh melebihi target awal yang hanya Rp 167,37 miliar.

Langkah ini dinilai sebagai bukti keseriusan Pemprov Kalteng dalam memperbaiki tata kelola anggaran dan memastikan setiap rupiah dari APBD benar-benar digunakan untuk hal-hal yang menyentuh kepentingan masyarakat secara langsung.

Efisiensi Tembus 162 Persen dari Target

BACA JUGA:Kasus Penyegelan Pabrik PT BAP Oleh Ormas GRIB Masih Selidiki, Bakal Ada Tersangka Baru!

Dalam konferensi pers yang digelar di Istana Isen Mulang, rumah jabatan Gubernur Kalteng di Palangka Raya pada Senin (2/6/2025), Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Leonard S Ampung, mengungkap rincian keberhasilan efisiensi anggaran tersebut.

“Efisiensi anggaran tahun 2025 ditargetkan Rp 167,37 miliar, tapi kami berhasil menghemat sampai Rp 272,34 miliar atau 162,71 persen dari target,” jelas Leonard di hadapan wartawan.

Anggaran yang dipangkas mayoritas berasal dari:

Langkah pemangkasan anggaran ini bukan tanpa tujuan. Gubernur Agustiar Sabran ingin memastikan bahwa dana yang tersedia lebih banyak dialihkan untuk mendukung pembangunan prioritas, khususnya yang berdampak langsung pada rakyat.

“Hasil efisiensi ini digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor produktif,” tambah Leonard.

BACA JUGA:Libur Panjang IdulAdha 2025, Pemerintah Tebar Diskon Tiket Kereta Api hingga Juli 2025, Ini Detailnya!

Pemangkasan dana untuk kegiatan seremonial dan perjalanan dinas dinilai sebagai langkah berani dan strategis. Sebab, pos-pos tersebut seringkali menyerap anggaran besar namun manfaatnya minim untuk masyarakat luas.

 

Sumber: