Waspada Angin Duduk: Penyebab, Gejala, dan Obat yang Direkomendasikan

Waspada Angin Duduk: Penyebab, Gejala, dan Obat yang Direkomendasikan

Angin Duduk-ilustrasi-

DISWAYKALTENG.ID - Angin duduk sering dianggap sepele, padahal kondisi ini bisa menjadi pertanda serius bahwa jantung sedang bekerja ekstra keras karena pasokan darah berkurang.

Dalam dunia medis, angin duduk dikenal sebagai angina pektoris atau iskemia, yang terjadi ketika otot jantung tidak mendapat suplai oksigen yang cukup.

Kondisi ini dapat menyerang secara tiba-tiba dan bisa dialami siapa saja, terutama mereka yang memiliki faktor risiko penyakit jantung.

Belakangan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Atambua bersama IDI BAA mengulas penyebab utama angin duduk dan obat-obatan yang dapat dikonsumsi untuk meredakan gejalanya.

Informasi ini sangat penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit jantung yang kerap muncul tanpa tanda-tanda mencolok.

BACA JUGA:4 Jus Penurun Gula Darah Alami, Cocok untuk Penderita Diabetes yang Ingin Tetap Sehat

Apa Itu Angin Duduk?

Menurut IDI Atambua melalui laman resminya idiatambua.org, angin duduk merupakan kondisi ketika aliran darah menuju otot jantung terhambat. Akibatnya, jantung kekurangan oksigen dan menimbulkan keluhan seperti:

  • Nyeri dada tiba-tiba

  • Sesak napas

  • Rasa tertekan di dada seperti ditindih benda berat

  • Nyeri menjalar ke lengan, rahang, atau punggung

Jika sering muncul, kondisi ini bisa menjadi tanda awal penyakit jantung koroner.

Penyebab Utama Angin Duduk Menurut IDI Atambua

1. Penyakit Jantung Koroner

Ini adalah penyebab paling umum. Penyakit jantung koroner muncul akibat penumpukan plak lemak atau aterosklerosis pada dinding pembuluh darah. Penyempitan tersebut membuat aliran darah ke jantung menurun drastis, terutama saat:

  • Olahraga atau aktivitas fisik berat

  • Stres emosional

  • Kurang tidur

  • Pola makan tinggi lemak dan kolesterol

Jika dibiarkan, risiko serangan jantung meningkat.

2. Hipertensi & Diabetes

IDI Atambua menegaskan bahwa tekanan darah tinggi dan kadar gula yang tidak terkendali dapat mempercepat kerusakan pembuluh darah. Kolesterol LDL tinggi juga memperburuk kondisi ini karena mempercepat pembentukan plak pada arteri.

3. Faktor Usia & Jenis Kelamin

Risiko angin duduk meningkat seiring bertambahnya usia. Dua kelompok yang paling rentan adalah:

  • Pria di atas 45 tahun

  • Wanita di atas 55 tahun

Seiring usia, elastisitas pembuluh darah menurun dan peluang penyumbatan semakin besar. Karena itu, penting untuk mulai menjaga pola makan sehat sejak dini.

BACA JUGA:10 Makanan Penyebab Bau Mulut yang Harus Dihindari, Bikin Nggak Percaya Diri!

4. Stres Emosional

Tidak hanya fisik, beban mental juga berpengaruh besar. Stres yang berkepanjangan membuat tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen, termasuk jantung. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, gejala angin duduk bisa langsung muncul.

Mengelola stres dengan istirahat cukup, meditasi, atau menghabiskan waktu bersama keluarga sangat dianjurkan.

Obat yang Direkomendasikan IDI BAA untuk Angin Duduk

IDI BAA menekankan bahwa angin duduk tidak boleh dianggap remeh karena dapat berkembang menjadi kondisi fatal. Namun, beberapa obat medis terbukti efektif untuk meredakan gejalanya.

1. Obat Nitrat (Nitrogliserin)

Nitrat seperti Nitrogliserin bekerja dengan cara:

  • Melemaskan pembuluh darah

  • Meningkatkan aliran darah ke jantung

  • Mengurangi nyeri dada dalam hitungan menit

Biasanya tersedia dalam bentuk:
✔ Tablet
✔ Semprotan
✔ Koyo
Obat ini umumnya dikonsumsi sebelum aktivitas berat atau saat gejala muncul.

2. Aspirin

Aspirin berfungsi sebagai:

  • Pengencer darah

  • Pencegah pembekuan

  • Pembantu kelancaran aliran darah pada arteri yang menyempit

Dosis rendah aspirin sering direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan bagi mereka yang berisiko tinggi.

3. Antagonis Kalsium

Obat ini membantu:

  • Melebarkan pembuluh darah

  • Mengurangi beban kerja jantung

  • Meningkatkan suplai oksigen

Biasanya diresepkan jika pasien tidak cocok dengan nitrat atau beta blocker.

Peringatan!

Meski beberapa obat di atas efektif, penggunaannya tidak boleh sembarangan. Masing-masing memiliki aturan pakai, dosis, dan efek samping berbeda. Karena itu:

  • Konsultasikan dulu dengan dokter

  • Jangan membeli obat tanpa resep

  • Pastikan obat sesuai kondisi kesehatan Anda

Selain obat, perubahan gaya hidup juga sangat penting.


Cara Mencegah Angin Duduk Secara Alami

Untuk mengurangi risiko serangan, perubahan berikut sangat dianjurkan:

✔ Berhenti merokok

✔ Kurangi makanan berminyak & berlemak

✔ Minum air putih yang cukup

✔ Berolahraga 20–30 menit per hari

✔ Kelola stres

✔ Tidur cukup

✔ Kendalikan berat badan

Pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan, terutama untuk penyakit jantung.

a

Sumber: