Gejala Diabetes pada Perempuan Sering Tak Disadari, Ini Tanda-Tanda Tersembunyi yang Harus Diwaspadai

Gejala Diabetes pada Perempuan Sering Tak Disadari, Ini Tanda-Tanda Tersembunyi yang Harus Diwaspadai

Gejala Diabetes pada wanita-ilustrasi-

DISWAYKALTENG.ID - Setiap 14 November, dunia memperingati Hari Diabetes Sedunia sebagai momentum penting untuk kembali mengingat bahaya penyakit metabolik kronis yang sering berkembang diam-diam.

Meski gejala umum diabetes seperti sering haus, mudah lelah, dan buang air kecil berlebihan telah banyak diketahui, namun pada perempuan, tanda-tandanya sering kali muncul dengan cara berbeda: lebih samar, tidak spesifik, dan mudah disalahartikan.

Menurut Amit Saraf, Direktur Penyakit Dalam di Rumah Sakit Jupiter, Mumbai, gejala diabetes pada perempuan memang cenderung tidak mencolok.

“Tanda-tandanya kerap dianggap sebagai masalah hormonal biasa, stres, atau kelelahan,” ujar Saraf seperti dikutip Financial Express.

Mengapa Gejala Diabetes pada Perempuan Bisa Berbeda?

BACA JUGA:6 Minuman Herbal untuk Atasi Insomnia saat Puasa Ramadan, Bikin Tidur Nyenyak dan Tubuh Lebih Segar

Perempuan mengalami perubahan hormonal sepanjang hidupnya mulai dari menstruasi, kehamilan, hingga menopause. Inilah salah satu alasan mengapa gejala diabetes pada perempuan kerap berbeda dari laki-laki.

Perubahan hormon mampu memengaruhi cara tubuh mengolah dan merespons gula darah. Akibatnya, fluktuasi gula darah pada perempuan sering tidak mengikuti pola umum yang menjadi standar dokter dalam mendeteksi diabetes.

Contoh paling umum: Diabetes Gestasional

Diabetes yang muncul selama kehamilan ini sering disangka selesai ketika bayi lahir. Padahal, menurut para ahli, diabetes gestasional justru menjadi peringatan dini bahwa tubuh perempuan menyimpan risiko tinggi terkena diabetes tipe 2 di masa mendatang.

Banyak perempuan merasa dirinya “sudah sembuh”, padahal kondisi tersebut adalah sinyal bahwa tubuh membutuhkan pemantauan lebih lanjut.

Gejala Diabetes yang Sering Terabaikan pada Perempuan

Berikut tanda-tanda tersembunyi diabetes yang sering dianggap sepele atau disalahartikan sebagai masalah hormon, kelelahan, atau stres:

1. Infeksi Saluran Kemih (ISK) Berulang

Jika ISK sering kambuh tanpa alasan jelas, ini bisa menjadi tanda kadar gula darah yang tinggi. Gula berlebih dalam urine menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri untuk berkembang.

2. Infeksi Jamur

Sistem kekebalan yang melemah akibat kadar glukosa tinggi membuat perempuan lebih rentan terkena infeksi jamur, terutama di area kewanitaan.

3. Menstruasi Tidak Teratur

Sering disangka akibat PCOS atau stres, padahal ketidakteraturan haid bisa berkaitan dengan ketidakseimbangan gula darah dan resistansi insulin.

4. Fluktuasi Berat Badan Tanpa Sebab Jelas

Perubahan berat badan drastis, baik naik maupun turun, bisa menjadi respon tubuh terhadap insulin yang tidak stabil.

5. Tanda Gelap di Lipatan Kulit (Acanthosis Nigricans)

Munculnya bercak gelap dan tebal di bagian leher, ketiak, atau lipatan tubuh adalah tanda kuat resistansi insulin—fase awal menuju diabetes tipe 2.

6. Luka yang Lama Sembuh

Kadar gula tinggi menghambat kemampuan tubuh meregenerasi kulit dan jaringan, sehingga luka menjadi lebih sulit sembuh.

7. Nyeri Sendi Berkelanjutan

Nyeri sendi yang tidak membaik sering dikaitkan dengan kelelahan atau usia, padahal dapat menjadi sinyal perubahan jaringan akibat diabetes.

8. Sesak Napas, Mual, dan Kelelahan Berat

Perempuan dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung.

Namun, gejalanya tidak selalu berupa nyeri dada lebih sering berupa kelelahan ekstrem, mual, atau napas pendek, yang sering dianggap akibat stres atau aktivitas berat.

BACA JUGA:Manfaat Omega 3 untuk Kesehatan Otak: Cegah Pikun, dan Jaga Mental Tetap Stabil

Dampak Diabetes pada Kesehatan Mental Perempuan

Studi menunjukkan bahwa perempuan penderita diabetes lebih rentan mengalami depresi dan kecemasan.

Tingginya tuntutan sosial, beban pekerjaan, dan tanggung jawab keluarga membuat banyak perempuan menunda memeriksa kesehatan mereka.

Kondisi psikologis yang tidak stabil ini pada akhirnya memperburuk pengelolaan diabetes, menciptakan siklus yang saling memperparah.

Kapan Harus Waspada dan Memeriksakan Diri?

Amit Saraf menekankan bahwa langkah pertama dalam mencegah diabetes adalah mengenali pola tubuh sendiri. Jika Anda mengalami:

  • kelelahan berkepanjangan,

  • perubahan suasana hati tanpa sebab jelas,

  • infeksi berulang,

  • gangguan menstruasi,

  • atau tanda-tanda kulit yang tidak biasa,

sebaiknya segera memeriksakan kadar gula darah.

 

“Jangan menunggu sampai gejalanya memburuk. Jika tubuh memberi sinyal aneh, dengarkan,” tegasnya.

Sumber: