BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di Kalimantan Tengah pada 1-7 November 2025
Hujan-Petir--
PALANGKA RAYA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut mengeluarkan prakiraan cuaca mingguan untuk wilayah Kalimantan Tengah yang berlaku pada 1–7 November 2025.
BMKG mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sebagian besar wilayah.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Palangka Raya, Ika Priti, menjelaskan, kondisi atmosfer saat ini menunjukkan aktivitas konvektif yang cukup tinggi di wilayah tengah Indonesia.
BACA JUGA:Tiga Pesan Presiden untuk Siswa Sekolah Rakyat Palangka Raya
Beberapa faktor seperti indeks DMI negatif (-1.41) dan fase MJO 5 (Maritime Continent) berkontribusi pada peningkatan pembentukan awan hujan di wilayah Kalimantan Tengah.
“Belokan angin dan daerah konvergensi juga terpantau di beberapa kabupaten, seperti Kotawaringin Barat, Katingan, Kapuas, dan Barito Timur, yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir,” ujar Ika Priti dalam laporan tertulis yang diterima, Sabtu (1/11/2025).
BMKG mencatat suhu udara selama periode ini berkisar antara 23–34 derajat Celsius dengan kelembapan udara 55–100 persen.
Sementara angin bertiup dari Timur Laut hingga Barat Laut dengan kecepatan 5–15 km/jam.
BACA JUGA:Kunjungan di Palangka Raya, KSP Qodari Tekankan Koperasi Merah Putih Bisa Jadi Model Ekonomi Rakyat
Cuaca umumnya berawan hingga hujan ringan, namun sebagian wilayah berpotensi hujan sedang hingga lebat.
Prakiraan juga menunjukkan bahwa seluruh 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah—termasuk Palangka Raya, Pulang Pisau, Gunung Mas, hingga Murung Raya—berpotensi mengalami hujan disertai petir dan angin kencang hingga akhir pekan depan.
Untuk wilayah pesisir, gelombang laut di perairan selatan Kalimantan Tengah diprakirakan mencapai ketinggian 0,5–0,75 meter, tergolong kategori rendah.
Meski demikian, BMKG tetap mengimbau masyarakat pesisir dan nelayan agar berhati-hati saat beraktivitas di laut karena potensi awan Cumulonimbus (Cb) dapat menyebabkan angin kencang sesaat.
BACA JUGA:Pemprov Dorong Kolaborasi Multi Pihak Capai SDGs
Sumber: