Babak Baru Skandal Besar Football Association of Malaysia (FAM): Bos Klub Malaysia Ungkap Rekomendasi Pemain

Babak Baru Skandal Besar Football Association of Malaysia (FAM): Bos Klub Malaysia Ungkap Rekomendasi Pemain

Timnas Malaysia saat kemenangan tipis 1-0 atas Timnas Palestina--

DISWAYKALTENG.ID - Skandal naturalisasi pemain di sepak bola Malaysia telah memasuki babak baru.

Football Association of Malaysia (FAM) mendapat sanksi dari FIFA setelah terbukti menggunakan dokumen palsu untuk mendaftarkan tujuh pemain naturalisasi sebagai bagian dari tim nasional Malaysia.

Sekarang, sorotan bergeser ke pengakuan seorang bos klub Malaysia yang membuka proses rekomendasi pemain ke FAM hal ini memperdalam persoalan tata kelola dan kredibilitas sepak bola di Negeri Jiran.

Detail Sanksi FIFA & Fakta Kasus

  • Pada 26 September 2025, FIFA melalui Komite Disiplin memutuskan bahwa FAM bersama tujuh pemain naturalisasi telah melakukan pelanggaran terhadap Pasal 22 dari Kode Disiplin FIFA, terkait pemalsuan dan pemalsuan dokumen.

  • Sanksinya: FAM didenda ‎CHF 350.000 (setara sekitar Rp 7,3 miliar) sementara masing-masing dari tujuh pemain didenda CHF 2.000 dan diskors 12 bulan dari aktivitas sepak bola.

  • FIFA menyatakan dokumen yang diajukan oleh FAM untuk mendukung kewarganegaraan atau asal warisan (heritage) para pemain ternyata “dokumen yang telah diolah” (“doctored documentation”) dan ditemukan bukti yang bertentangan dengan klaim.

  • FAM membantah tuduhan bahwa para pemain atau pihaknya sengaja melakukan pemalsuan. Mereka menyebut adanya “kesalahan administratif”.

  • Skandal ini bukan hanya soal teknis olahraga: turut muncul sorotan terhadap proses kewarganegaraan, keterlibatan kementerian terkait, dan potensi implikasi politik.

Ungkapan Bos Klub & Rekomendasi Pemain ke FAM

BACA JUGA:Wondr JRF 2025 Resmi Dimulai, BNI Ajak 27.300 Runners Gerakkan Ekonomi dan Jaga Bumi

Salah satu elemen yang kini menambah bahan bakar skandal adalah pengakuan dari bos klub Malaysia—termasuk pengakuan bahwa rekomendasi pemain ke FAM dilakukan melalui jalur klub dan pihak pemilik klub. Beberapa poin pentingnya:

  • Disebut bahwa sejumlah pemain “dititipkan” atau direkomendasikan oleh pemilik klub untuk masuk proses naturalisasi guna memperkuat timnas.

  • Bos klub menyebut bahwa pemilik klub besar (termasuk disebut pihak Tunku Ismail Sultan Ibrahim, pemilik klub dominant di Malaysia) memiliki visi kuat untuk mendatangkan pemain warisan atau naturalisasi.

  • Hal ini membuka kotak pandora tata kelola, karena rekomendasi semacam itu bisa saja mendorong pelanggaran proses verifikasi.

Dengan kata lain, selain sanksi oleh FIFA, kini muncul pertanyaan: bagaimana mekanisme rekomendasi dan naturalisasi pemain dilakukan di Malaysia, dan apakah kontrol internal cukup kuat?

BACA JUGA:Fajar/Fikri Melaju ke Semifinal French Open 2025! Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia yang Tersisa

Dampak & Implikasi yang Lebih Luas

  1. Integritas sepak bola Malaysia terancam

    • FIFA secara jelas menyatakan bahwa pemalsuan dokumen “merusak kepercayaan” dan integritas kompetisi.

    • Penggemar dan pengamat meminta pertanggungjawaban yang lebih besar dari FAM dan badan-negara terkait.

  2. Peluang timnas Malaysia terganggu

    • Karena sanksi para pemain dan potensi pengurangan poin atau diskualifikasi di kompetisi regional, seperti AFC Asian Cup 2027 qualification.

    • Ketergantungan pada pemain naturalisasi yang bermasalah bisa membuat program pembinaan jangka panjang terganggu.

  3. Tata kelola & kewarganegaraan yang diperdebatkan

    • Proses naturalisasi dan verifikasi asal warisan (heritage) kini jadi bahan kritik karena terlihat longgar.

    • Keterlibatan klub, pemilik besar, dan rekomendasi internal mempertegas bahwa aspek “politik klub” dan “politik nasional” tak bisa dipisahkan.

  4. Preseden untuk negara-lain di Asia Tenggara

    • Naturalisiasi pemain warisan sudah menjadi tren di kawasan. Kasus Malaysia bisa jadi contoh peringatan bagi negara lain agar tidak hanya mengejar hasil cepat tanpa sistem.

Apa yang Perlu Dilakukan – Rekomendasi & Jalan ke Depan

  • FAM perlu transparansi penuh: menampilkan seluruh alur rekomendasi, verifikasi dokumen, dan pihak yang terlibat agar publik mendapat kejelasan.

  • Klub-klub harus memisahkan peran antara rekomendasi internal dan prosedur resmi ke federasi agar tidak terjadi konflik kepentingan atau penyalahgunaan.

  • Federasi dan badan kewarganegaraan harus memperkuat prosedur verifikasi kewarganegaraan, warisan pemain, dan mematuhi standar FIFA agar kejadian serupa tidak terulang.

  • Dalam jangka panjang, Malaysia harus fokus juga pada pembinaan pemain lokal, bukan hanya “shortcut” lewat naturalisasi, agar fondasi sepak bolanya kokoh.

  • Publik dan media harus terus memantau perkembangan banding yang dilakukan FAM terhadap keputusan FIFA serta apakah ada sanksi tambahan dari badan regional seperti Asian Football Confederation (AFC).

Sumber: