TBC menular melalui udara, terutama ketika penderita batuk, bersin, berbicara, atau bahkan tertawa dan bernyanyi. Droplet yang mengandung kuman tersebut bisa terhirup oleh orang lain dan menginfeksi paru-paru.
Namun, penting untuk dicatat bahwa TBC tidak semudah itu menular, biasanya penularan terjadi melalui kontak erat dan berkepanjangan, misalnya dalam satu rumah atau lingkungan kerja tertutup.
Cara Mencegah Penularan TBC
Kabar baiknya, TBC bisa dicegah dan diobati. Menurut WHO, pengobatan TBC telah menyelamatkan sekitar 74 juta jiwa sejak tahun 2000 hingga 2021.
Tapi tentu saja, pencegahan tetap jadi langkah utama yang harus dilakukan setiap hari.
Berikut ini beberapa tips pencegahan TBC yang bisa kamu terapkan:
- Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
- Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, bisa dengan tisu atau bagian dalam siku
- Hindari kontak dekat dengan orang yang memiliki gejala TBC
- Jika kamu penderita TBC, minumlah obat sesuai resep dokter hingga tuntas
- Jangan kembali bekerja atau bersekolah sebelum dinyatakan aman oleh dokter
- Gunakan masker bila berada di lingkungan padat atau tertutup
TBC, Ancaman Nyata yang Perlu Diwaspadai
TBC bukan hanya penyakit yang menyerang paru-paru, tetapi juga menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah COVID-19, dan penyebab kematian ke-13 secara global.
Fakta bahwa Indonesia berada di posisi kedua dunia untuk kasus dan kematian TBC tentu bukan prestasi, melainkan peringatan keras bahwa penanganan dan kesadaran masyarakat terhadap TBC harus ditingkatkan.