“Semangat ta’aruf ini sejalan dengan falsafah Huma Betang—rumah besar tempat berbagai keluarga hidup berdampingan dalam kedamaian. Kekuatan masyarakat bukan pada keseragaman, tetapi pada kemampuan bersatu dalam keberagaman,” ucapnya.
BACA JUGA:Registrasi MTQH XXXIII Kalteng Berjalan Lancar, 14 Kafilah Siap Berlaga di Muara Teweh
Gubernur berharap MTQH menjadi sarana pembinaan dan dakwah Qurani, serta mendorong meningkatnya literasi Al-Qur’an terutama di kalangan generasi muda Kalimantan Tengah.
Melalui Malam Ta’aruf ini, seluruh kafilah diharapkan dapat saling mengenal, bertukar pengalaman, serta memperkuat sinergi dalam memajukan syiar Al-Qur’an di Provinsi Kalteng.