PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran menyebutkan bahwa Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) memiliki peran krusial sebagai jembatan dialog sekaligus penengah saat muncul potensi atau gesekan konflik di masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur ketika menyapa peserta Pelatihan Dasar Mediasi yang digelar FKUB Provinsi Kalteng di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur, Sabtu (15/11/2025).
“Perbedaan tidak boleh membuat kita terpecah belah,” tegasnya.
BACA JUGA:Registrasi MTQH XXXIII Kalteng Berjalan Lancar, 14 Kafilah Siap Berlaga di Muara Teweh
Sebaliknya, menurut Agustiar, keberagaman harus disikapi dengan bijaksana sebagai modal sosial yang memperkuat kemajuan daerah dan bangsa.
Pelatihan ini dinilai sangat strategis karena memberikan pemahaman tentang bagaimana menengahi dan menyelesaikan konflik secara efektif dengan pendekatan kepekaan sosial, kearifan lokal, dan kemampuan komunikasi.
Gubernur memastikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng akan terus memperkuat peran FKUB.
“Kerukunan masyarakat adalah fondasi utama pembangunan daerah. Hal itu sejalan dengan visi dan misi kami selaku Gubernur bersama Bapak Wakil Gubernur,” pungkasnya.
BACA JUGA:Diskominfosantik Kalteng Ajak Masyarakat Aktif Bangun Ruang Digital Sehat
Sementara itu, Ketua FKUB Provinsi Kalteng Bulkani menyampaikan bahwa pelatihan ini digelar karena FKUB membutuhkan sumber daya yang memahami cara mengelola perbedaan, mengidentifikasi potensi konflik, serta melakukan mediasi di tingkat awal.
“Dengan mediasi awal, kita harapkan konflik tidak berkembang lebih luas,” terangnya.
Kegiatan ini diikuti oleh para Ketua dan Anggota FKUB Kabupaten/Kota se-Kalteng, pimpinan organisasi keagamaan, kemasyarakatan, dan kepemudaan lintas iman. Turut hadir Plt. Sekda Leonard S. Ampung, Plt. Kepala Badan Kesbangpol Kalteng Muhamad Rus’an, serta jajaran pengurus FKUB provinsi.