Kalteng Gaspol Turunkan Stunting: Target 20,6 Persen di 2025 Jadi Harapan Baru

Kalteng Gaspol Turunkan Stunting: Target 20,6 Persen di 2025 Jadi Harapan Baru

Wakil Gubernur Kalteng, H Edy Pratowo-Istimewa-

PALANGKA RAYA, DISWAY.ID– Pemerintah Provinsi Kalteng menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting dan Bangga Kencana di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur.

Acara yang berlangsung tadi siang, Selasa (12/8/2025), jadi bukti nyata komitmen Kalteng ciptakan keluarga sehat, berkualitas, dan sejahtera. 

Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, Edy Pratowo, membuka rapat dengan semangat. Menurutnya, penanggulangan stunting nggak cuma soal angka, tapi soal masa depan anak-anak Kalteng.

BACA JUGA:Pemprov Kalteng Dukung Penuh Penghentian Transmigrasi Baru, Prioritaskan Pemberdayaan Warga Lokal

“Stunting itu ancaman serius buat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kita. Ini bukan cuma soal fisik, tapi juga kesehatan, kecerdasan, bahkan produktivitas anak di masa depan,” ujarnya tegas.

Edy nggak main-main. Dia mengucapkan apresiasi ke Bupati/Wali Kota, Ketua TP PKK, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta semua pihak yang sudah kerja keras.

Hasilnya? Angka stunting Kalteng turun dari 23,5% di 2023 jadi 22,1% di 2024 berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

Namun demikian, dia meningatkan, “Jangan puas dulu! Kita harus all out biar target 20,6% di 2025 tercapai.”

Strategi Cerdas dan Dukungan Nyata

Wagub berpesan kepada semua perangkat daerah di TPPS agar bersinergi dan proaktif.

BACA JUGA:Mega Proyek Kereta Api Lintas Kalimantan: Kalteng Siapkan Jalur Menuju IKN dan Seluruh Provinsi di Pulau Borne

“Manfaatkan Dana Alokasi Khusus Bantuan Operasional Keluarga Berencana (DAK BOKB) seoptimal mungkin,” tegasnya.

Ini artinya, dana yang ada harus jadi amunisi buat program konkret, mulai dari edukasi gizi sampai penyediaan makanan bergizi buat ibu dan anak.

Rakor ini juga jadi panggung buat langkah nyata. Edy menekankan, “Ini bukan cuma komitmen di atas kertas. Harus ada aksi di lapangan, karena ini menyangkut anak-anak dan masa depan bangsa.” Jadi, nggak ada alasan buat setengah-setengah!

Sumber: