Ekspose Rencana Induk Kawasan Kalteng, Pembangunan Berkelanjutan di Palangka Raya

Ekspose Rencana Induk Kawasan Kalteng, Pembangunan Berkelanjutan di Palangka Raya

Kawasan Puntun di Palangka Raya-ilustrasi-

Mereka memaparkan hasil kajian yang mencakup analisis potensi ekonomi, tantangan lingkungan, serta rekomendasi kebijakan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Salah satu poin penting adalah penguatan konektivitas antara Wilayah Tengah dan Barat untuk mendukung distribusi barang, jasa, dan investasi, sekaligus mengurangi kesenjangan antarwilayah.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk bupati dan wakil bupati dari berbagai kabupaten di Kalimantan Tengah, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta tamu undangan dari sektor akademik dan swasta.

Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama untuk mendukung perencanaan pembangunan yang terkoordinasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Universitas Palangka Raya, sebagai tuan rumah, juga memainkan peran penting dalam mendukung penyusunan RIK melalui penelitian dan data yang disediakan oleh PPIIG. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan akademisi ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang berbasis data dan mampu menjawab tantangan pembangunan di masa depan.

Sementara terkait relevansi bagi Kota Palangka Raya, tentu sangat penting. Sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, Palangka Raya memiliki peran strategis sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, dan ekonomi.

BACA JUGA:Perpusnas RI Sambangi Palangka Raya, Wujudkan Perpustakaan sebagai Jantung Literasi Bangsa

RIK ini diharapkan dapat memperkuat posisi kota sebagai hub regional yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar. Fokus pada sektor unggulan, seperti pariwisata berbasis budaya Dayak dan ekowisata di kawasan Sungai Kahayan, menjadi salah satu prioritas yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik investasi.

Selain itu, RIK juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan, seperti transportasi umum dan pengelolaan limbah, untuk mendukung visi Palangka Raya sebagai kota yang berkelanjutan.

Sumber: