Kalteng Dikejar Target Cetak Sawah 85 Ribu Hektare, Tapi Baru 67 Ribu yang Baru Siap

Petani/ilustrasi-Istimewa-
DISWAYKALTENG.ID - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus mengebut target ambisius mereka untuk mencetak lahan sawah baru seluas 85.000 hektare pada tahun 2025.
Program ini merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Namun hingga pertengahan Juli 2025, capaian program ini belum sepenuhnya menggembirakan. Berdasarkan data terakhir, baru 67.149 hektare lahan sawah yang berhasil masuk tahap kontrak kerja.
BACA JUGA:Utang Rp700 Miliar Tak Kunjung Cair, Pemprov Kalteng Keluhkan Dana Bagi Hasil yang Tertahan di Pusat
Wakil Gubernur Kalteng, H. Edy Pratowo, menyampaikan bahwa pemerintah provinsi akan terus mengejar target ini secara maksimal karena waktu tanam semakin mepet.
“Targetnya 85.000 hektare, dan capaian itu terus kita kejar. Harus ada batas waktu karena kita juga mengejar masa tanamnya,” ujar Edy dalam pernyataannya, Selasa (15/7).
Data Tak Sinkron dan Alat Berat Minim Jadi Penghambat
Menurut Edy, salah satu kendala utama di lapangan adalah ketidaksesuaian data SID (Survei Investigasi dan Desain) dengan kondisi aktual.
Banyak lokasi yang dalam data tertulis memiliki potensi 1.000 hektare, namun realisasinya di lapangan hanya sekitar 500 hektare karena sisanya masih berupa tanam tumbuh milik masyarakat.
“Misalnya dalam SID disebutkan ada 1.000 hektare, tapi setelah dicek ke lapangan hanya ada 500 hektare. Sisanya belum bisa digarap,” terangnya.
Tak hanya itu, kekurangan alat berat yang seharusnya disediakan oleh kontraktor juga memperlambat proses. Beberapa kontraktor tidak memenuhi komitmen dalam kontrak, sehingga pekerjaan baru sebatas land clearing dan leveling, belum sampai menghasilkan lahan siap tanam.
Langkah Pemerintah: Evaluasi Rutin dan Tiga Kategori Perusahaan
Pemerintah Provinsi Kalteng pun telah menyusun strategi evaluasi yang dilakukan secara berkala setiap bulan. Evaluasi ini dibagi menjadi tiga kategori:
-
Perusahaan prioritas
-
Perusahaan dengan kontrak hampir habis
-
Perusahaan dengan sisa waktu pelaksanaan panjang
Hasil evaluasi akan dilaporkan ke pemerintah provinsi dan pusat sebagai dasar pengambilan keputusan lanjutan.
Cetak Sawah adalah Investasi Jangka Panjang
Wagub Edy menekankan bahwa program cetak sawah ini bukan hanya untuk Kalteng semata, melainkan memiliki peran vital dalam mendukung swasembada pangan nasional.
“Ini investasi jangka panjang. Kita butuh sinergi antara kebijakan, teknologi, dan kesiapan lapangan,” ujarnya.
Sejumlah kabupaten yang sudah menyelesaikan tahap SID antara lain:
-
Kapuas
-
Pulang Pisau
-
Barito Utara
-
Seruyan
-
Kotawaringin Timur
-
Lamandau
Harapan di Tengah Tantangan
Meski berbagai hambatan teknis menghadang, optimisme tetap dijaga. Program ini menyimpan harapan besar bagi masa depan pertanian Indonesia.
Jika terealisasi sesuai target, Kalimantan Tengah bisa menjadi lumbung pangan baru yang menopang kebutuhan nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Dengan waktu tanam yang terus berjalan, tantangan terbesar kini adalah bagaimana mempercepat proses sambil memastikan kualitas pekerjaan tetap terjaga.
Semua pihak dari pusat, provinsi, hingga daerah dituntut untuk bergerak cepat, sinkron, dan adaptif terhadap dinamika di lapangan.
Sumber: