Masih Ada 376 Desa Blankspot, Kalteng Genjot Internet Pedalaman Pakai Starlink!

Starlink masuk Kalteng-ilustrasi-
DISWAYKALTENG.ID - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) kembali menghadapi tantangan klasik di era digital yakni akses internet yang belum merata.
Hingga pertengahan 2025, tercatat masih ada 376 desa dan kelurahan yang masuk kategori blankspot wilayah tanpa sinyal seluler apalagi jaringan internet.
Dari total 1.437 desa dan 139 kelurahan yang tersebar di seluruh Kalteng, jumlah blankspot ini tergolong signifikan dan berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.
Tak hanya menghambat pendidikan dan layanan publik, keterbatasan internet juga memperlambat pertumbuhan ekonomi digital di desa-desa terpencil.
Sebaran Desa Blankspot di Kalteng
Blankspot internet ini bukan sekadar masalah satu atau dua kabupaten. Hampir seluruh wilayah administratif Kalteng ikut terdampak, berikut daftarnya:
-
Barito Selatan: 27 desa
-
Barito Timur: 39 desa
-
Gunung Mas: 50 desa
-
Kapuas: 35 desa
-
Katingan: 34 desa
-
Kota Palangka Raya: 11 kelurahan
-
Kotawaringin Barat: 16 desa
-
Kotawaringin Timur: 14 desa
-
Lamandau: 45 desa
-
Murung Raya: 44 desa
-
Pulang Pisau: 6 desa
-
Seruyan: 55 desa
Langkah Pemerintah: Kirim Starlink ke Pedalaman
BACA JUGA:Kredit Macet KPR Tembus Rekor Tertinggi dalam 4 Tahun, BTN dan BCA Ungkap Akar Masalahnya
Rangga Lesmana, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng, menyatakan bahwa pihaknya telah mulai mengatasi blankspot ini dengan solusi konkret: mengirim bantuan perangkat internet Starlink ke wilayah pedalaman.
“Bantuan ini kami proses melalui hibah barang ke Diskominfo kabupaten/kota. Harapannya, seluruh masyarakat, termasuk yang tinggal jauh di pelosok, bisa menikmati akses internet,” ujar Rangga dalam rapat koordinasi di Palangka Raya, Rabu (2/7/2025).
Target Operasional: Semua Aktif Awal Agustus 2025
Menurut laporan hingga 30 Juni 2025, berikut progres penyediaan perangkat internet:
-
202 perangkat Starlink sudah aktif di desa/kelurahan
-
18 perangkat belum aktif
-
149 perangkat masih dalam proses distribusi
Artinya, total 369 dari 376 perangkat sudah berada di jalur penyelesaian.
“Target kami, seluruh perangkat dapat beroperasi penuh paling lambat awal Agustus 2025,” tegas Rangga.
Tak Mudah, Banyak Tantangan di Lapangan
BACA JUGA:Pemerintah Pusat Masih Nunggak Utang Rp625 Miliar ke Pemprov Kalteng, Ini Rinciannya
Meski tampak menjanjikan, upaya perluasan internet di pelosok Kalteng ini penuh tantangan. Beberapa hambatan yang disebutkan antara lain:
-
Akses jalan yang sulit dijangkau
-
Keterbatasan kendaraan distribusi
-
Ketidakhadiran perangkat desa saat penyaluran
-
Penolakan bantuan oleh sebagian masyarakat
-
Ketiadaan SDM yang bisa mengoperasikan perangkat
“Ini sebabnya data yang akurat sangat dibutuhkan agar program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng ini berjalan tepat sasaran, serta benar-benar memberikan manfaat nyata bagi warga,” tutur Rangga.
Mengapa Internet Penting di Wilayah Terpencil?
Akses internet bukan lagi sekadar soal hiburan. Di era digital saat ini, konektivitas menjadi tulang punggung:
-
Pendidikan: Belajar daring tak bisa diakses tanpa internet
-
Kesehatan: Konsultasi medis online tak mungkin dilakukan
-
Ekonomi Digital: UMKM sulit berkembang tanpa pemasaran online
-
Administrasi: Pemerintahan desa tertinggal dalam pelaporan digital
Dengan internet masuk ke desa, kesempatan berkembang terbuka lebih luas bagi semua kalangan.
Internet untuk Semua, Bukan Hanya Perkotaan
Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk mengentaskan blankspot adalah langkah besar menuju keadilan digital. Meski masih banyak tantangan, penggunaan teknologi seperti Starlink bisa menjadi game changer bagi desa-desa terpencil di Kalteng.
Diharapkan, pada minggu pertama Agustus 2025, semua perangkat internet telah aktif dan masyarakat mulai merasakan manfaat nyata dari kehadiran internet di wilayah mereka.
Karena pada akhirnya, internet bukanlah kemewahan—melainkan kebutuhan dasar di era digital saat ini.
Sumber: