Gubernur Kalteng Dukung Penuh Program Makan Gratis dan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Gubernur Kalteng Dukung Penuh Program Makan Gratis dan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Program Makan Bergizi-Istimewa-

DISWAYKALTENG.ID - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, menyatakan dukungan penuhnya terhadap program nasional yang sedang ramai diperbincangkan: program makan gratis dan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat.

Rencananya, pencanangan program ini di wilayah Kalimantan Tengah akan dilakukan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mukti, pada Mei 2025 mendatang.

Program yang digadang-gadang akan membawa perubahan besar bagi dunia pendidikan ini akan dipusatkan di Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), yang berlokasi di Jalan Soekarno, lingkar luar Palangka Raya.

Gubernur Kalteng Siap Sukseskan Program Pendidikan Karakter

BACA JUGA:Terbongkar! Modus Gila Dokter Cabul di Garut: Tawarkan USG 4D Gratis, Tapi Larang Bawa Suami

Dalam audiensi bersama Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalteng Ahmad Syar’i, Rektor UMPR Assoc Prof Dr Muhamad Yusuf, dan jajaran PWM lainnya, Gubernur Agustiar Sabran mengungkapkan optimismenya.

“Kita sangat mendukung dan menyambut baik kehadiran Pak Menteri ke Kalimantan Tengah. Ini momen strategis untuk memajukan pendidikan di daerah kita, khususnya dalam pembangunan karakter anak-anak kita,” ucap Gubernur Agustiar di ruang kerjanya.

Menurutnya, pendidikan karakter merupakan fondasi penting dalam tumbuh kembang anak-anak Indonesia, termasuk di Kalimantan Tengah.

Peran orang tua dan masyarakat disebutnya tak kalah penting dari pemerintah dalam mendukung dan menjalankan program ini.

Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

BACA JUGA:Ketimpangan Penduduk Miskin Antar Daerah di Kalteng Jadi Sorotan, Kotawaringin Timur Tertinggi!

Program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang akan dicanangkan mencakup kebiasaan-kebiasaan positif yang ditanamkan sejak dini kepada anak-anak Indonesia, yaitu:

  1. Bangun pagi

  2. Beribadah

  3. Berolahraga

  4. Makan sehat dan bergizi

  5. Gemar belajar

  6. Bermasyarakat

  7. Tidur cepat

Kebiasaan ini dirancang tidak hanya untuk mendukung kemampuan akademik anak, tetapi juga memperkuat karakter, kedisiplinan, dan tanggung jawab sosial mereka.

Disambut Antusias oleh UMPR dan Dinas Pendidikan

Rektor UMPR, Assoc Prof Dr Muhamad Yusuf, menyebut bahwa kampusnya telah melakukan koordinasi intensif dengan banyak pihak, termasuk Dinas Pendidikan dari 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah, untuk menyukseskan kegiatan ini.

“Kami bersyukur, Pak Menteri berkenan hadir langsung di Kampus 3 UMPR untuk mencanangkan program tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat ini. Kami ingin menjadikan ini tonggak penting menuju generasi emas 2045,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga akan dihadiri perwakilan sekolah, instansi pendidikan, serta tokoh-tokoh penting di bidang pendidikan dan pengembangan karakter anak.

Rangkaian Kegiatan Selama Dua Hari

Ketua Panitia, Dr (Cand) Hendri, MPd, mengungkapkan bahwa kegiatan akan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 8 hingga 9 Mei 2025.

Selain pencanangan resmi oleh Menteri, akan ada berbagai rangkaian acara edukatif dan inspiratif yang mengangkat tema pendidikan dasar dan menengah dengan suasana yang menggembirakan.

“Kami sudah menyiapkan banyak aktivitas menarik yang akan menyemarakkan acara. Ini bukan hanya seremoni, tapi gerakan nyata pendidikan karakter di Kalteng,” ujarnya.

Panitia juga telah berkoordinasi dengan pihak Sekretariat dan Protokol Kementerian Pendidikan untuk menyesuaikan jadwal dan rangkaian kegiatan selama Menteri berada di Kalimantan Tengah.

Arah Menuju Generasi Emas 2045

Program ini diyakini menjadi bagian penting dari langkah besar Indonesia menuju generasi emas tahun 2045, di mana anak-anak Indonesia diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang sehat, cerdas, berakhlak, dan mampu berperan aktif di tengah masyarakat.

Dengan dukungan penuh dari Gubernur Kalimantan Tengah dan keterlibatan banyak pihak, pencanangan ini menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia.

Sumber: