Ketimpangan Penduduk Miskin Antar Daerah di Kalteng Jadi Sorotan, Kotawaringin Timur Tertinggi!

Ketimpangan Penduduk Miskin Antar Daerah di Kalteng Jadi Sorotan, Kotawaringin Timur Tertinggi!

Pemukiman Terpencil/ilustrasi-ilustrasi-

DISWAYKALTENG.ID - Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menyoroti ketimpangan jumlah penduduk miskin antar kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah dalam sebuah forum penting di Aula Jayang Tingang, Kota Palangka Raya, pada Selasa 15 April 2025.

 

Dalam paparannya, Gus Ipul menyajikan data terkini dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menggambarkan masih tingginya jumlah penduduk miskin di beberapa daerah, terutama di wilayah barat Kalimantan Tengah.

 

Data Jumlah Penduduk Miskin per Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah

 

Menurut data yang dipresentasikan Gus Ipul, Kotawaringin Timur tercatat sebagai daerah dengan jumlah penduduk miskin tertinggi di Kalteng, yakni 26,69 ribu jiwa. Disusul oleh:

 

 

Sementara itu, daerah dengan angka penduduk miskin terendah di Kalimantan Tengah adalah:

 

 

Data ini memperlihatkan ketimpangan yang cukup mencolok, baik dari sisi jumlah maupun sebaran wilayahnya. Perbedaan kondisi sosial ekonomi ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi semua pemangku kepentingan.

 

 

Jangan Anggap Sepele Ketimpangan Ini!

 

BACA JUGA:Pernyataan Kuasa Hukum Keluarga Ibu Rosnati Syech Terkait Perselisihan Universitas Malahayati

BACA JUGA:Kisruh San Xiong Steel, FPSBI Desak Pemerintah Lindungi Nasib Pekerja di Lampung Selatan

Gus Ipul menegaskan bahwa ketimpangan ini bukan sekadar angka statistik, tapi realitas sosial yang harus segera direspons dengan kebijakan konkret dan menyeluruh.

“Data ini harus menjadi landasan kita bersama untuk menyusun langkah konkret di lapangan. Kita perlu intervensi yang terarah, terutama di wilayah dengan jumlah penduduk miskin yang tinggi,” ujar Gus Ipul.

 

Ia juga menekankan bahwa pengentasan kemiskinan tidak bisa dilakukan secara parsial atau sektoral semata. Dibutuhkan pendekatan kolaboratif lintas sektor—mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga peran aktif masyarakat sipil.

“Semua pihak harus bergerak bersama. Kita tidak bisa membiarkan kesenjangan sosial ini terus melebar,” tegasnya.

 

 

Kenapa Ketimpangan Ini Perlu Diwaspadai?

Sumber: