Bupati Kobar Tinjau Pabrik RDF Hibah Pemprov Kalteng, Dorong Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Bupati Kobar Tinjau Pabrik RDF Hibah Pemprov Kalteng, Dorong Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj. Nurhidayah meninjau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Translik di Pangkalan Bun pada Sabtu (22/11),-ist-

PANGKALAN BUN — Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj. Nurhidayah meninjau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Translik di Pangkalan Bun pada Sabtu (22/11), memastikan kesiapan pabrik Refuse Derived Fuel (RDF) yang baru dihibahkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

Kunjungan ini menjadi langkah strategis memperkuat pengelolaan sampah terpadu di wilayah tersebut.

Dalam kunjungan itu, Bupati turut didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Fitriyana, serta sejumlah pejabat Pemkab Kobar.

BACA JUGA:Program Pangan Presiden Tiba di Kalteng: 95.945 Paket Dibagikan, Pasar Murah Digelar Gratis

Mereka memeriksa kondisi bangunan fisik pabrik RDF beserta sarana pendukung yang telah diserahkan Pemprov Kalteng.

Pabrik RDF tersebut dirancang untuk mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif sehingga dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA.

Teknologi ini dinilai sebagai solusi berkelanjutan, sejalan dengan meningkatnya jumlah sampah seiring pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi di Kobar.

Bupati Hj. Nurhidayah menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran, atas dukungan nyata dalam penguatan infrastruktur pengelolaan lingkungan hidup.

Ia menegaskan bahwa hibah pabrik RDF ini merupakan investasi penting bagi keberlanjutan daerah.

“Kami meyakini bahwa kehadiran sarana dan prasarana ini akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat Kotawaringin Barat,” ujar Nurhidayah.

BACA JUGA:Festival Anggrek I Barito Timur Digelar, Desa Siong Diproyeksikan Jadi Sentra Anggrek Kalteng

Manfaat tersebut, lanjutnya, tidak hanya dalam aspek kebersihan, tetapi juga upaya menjaga lingkungan agar tetap bersih, sehat, dan lestari bagi generasi mendatang.

Pemkab Kobar bersiap melakukan langkah teknis untuk mengoperasikan pabrik RDF. Persiapan tersebut mencakup pelatihan sumber daya manusia, penyiapan regulasi daerah, serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah dari sumber.

Pabrik RDF nantinya diharapkan mampu menghasilkan bahan bakar alternatif bagi sektor industri, sekaligus memperpanjang usia TPA Translik dan mengurangi ketergantungan pada metode penimbunan.

Sumber: