Pemprov Giatkan Sosialisasi Konsumen Cerdas dan Pelatihan Wirausaha Baru

Pemprov Giatkan Sosialisasi Konsumen Cerdas dan Pelatihan Wirausaha Baru

Sosialisasi Konsumen Cerdas dalam Memilih Makanan untuk Mencegah Stunting-ist-

PALANGKA RAYA, DISWAY.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus menggencarkan upaya menekan angka stunting melalui edukasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Salah satunya lewat kegiatan “Sosialisasi Konsumen Cerdas dalam Memilih Makanan untuk Mencegah Stunting” yang dibuka resmi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Prov. Kalteng, Herson B. Aden, di Aula Bapperida, Rabu (12/11/2025).

Selain sosialisasi, kegiatan ini juga dirangkai dengan tiga pelatihan keterampilan sekaligus, yakni Bimbingan Teknis bagi Pengrajin Batik, Pelatihan Peningkatan Keterampilan Tukang Las, serta Pelatihan Kerajinan Anyaman Rotan Tingkat Dasar bagi Wirausaha Baru di Kota Palangka Raya.

Dalam sambutan tertulis Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang dibacakan oleh Herson, ditegaskan bahwa stunting merupakan gangguan pertumbuhan balita yang berpengaruh besar terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan.

BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Gelar Harmonisasi 4 Rancangan Regulasi Kota Palangka Raya

“Upaya penurunan stunting bukan hanya tanggung jawab Kementerian Kesehatan, tapi harus dilakukan bersama seluruh elemen—dari desa, daerah, hingga pusat,” ujar Herson.

Ia menambahkan, penurunan angka stunting membutuhkan sinergi lintas sektor agar hasilnya berkelanjutan.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka stunting di Kalimantan Tengah menurun dari 26,9 persen pada 2022 menjadi 23,5 persen pada 2023 atau turun 3,4 persen. Pemerintah daerah kini memperkuat sistem e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) agar data lapangan lebih akurat.

Edukasi Konsumen dan Dukungan Pelaku Industri

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalteng, Norhani, menjelaskan bahwa dinasnya turut aktif dalam upaya percepatan penurunan stunting. Pada 2023, pihaknya menjadi Orang Tua Asuh Posyandu di Desa Bentot, Kabupaten Barito Timur, dan berhasil membantu satu anak keluar dari zona stunting.

“Melalui edukasi konsumen, kami ingin masyarakat lebih cerdas dalam memilih makanan bergizi, terutama bagi ibu hamil, pasangan usia subur, serta orang tua dengan anak berisiko stunting,” jelasnya.

BACA JUGA:Bupati Kobar Apresiasi Program Wakaf 10.000 Alquran dari BWA dan IOF

Herson menambahkan, konsumen cerdas perlu memahami hak dan kewajibannya, meneliti sebelum membeli, memperhatikan label berbahasa Indonesia, memilih produk bertanda SNI, serta mencintai produk dalam negeri.

Selain sosialisasi gizi, kegiatan ini juga menjadi momentum memperkuat ekonomi kreatif daerah. Tiga pelatihan yang digelar diharapkan mampu meningkatkan kompetensi pengrajin, tukang las, dan wirausaha baru agar lebih mandiri.

“Menjalankan usaha itu tidak mudah. Dibutuhkan semangat, kerja keras, profesionalisme, dan ketekunan,” tegas Herson. Ia juga menekankan pentingnya menerapkan prinsip green economy dengan memanfaatkan energi efisien, bahan ramah lingkungan, serta pengelolaan limbah yang baik.

Herson mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mencintai dan menggunakan produk lokal, dimulai dari diri sendiri, keluarga, hingga instansi pemerintah.

Sumber: