7 Kebiasaan Sehari-Hari yang Diam-Diam Bikin Kolesterol Naik: Banyak Orang Tidak Sadar!
Setres-ilustrasi-
DISWAYKALTENG.ID - Kolesterol tinggi sering dianggap sebagai masalah kesehatan yang muncul tiba-tiba. Padahal kenyataannya, ada kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari tanpa sadar dan bisa memicu naiknya kolesterol dalam tubuh.
Mulai dari sering melewatkan sarapan sampai kurang tidur, semuanya berperan besar dalam meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Padahal, kolesterol tinggi tidak bisa disepelekan. Jika dibiarkan, kondisi ini berpotensi menyebabkan berbagai masalah jantung serius di kemudian hari.
Karena itu, memahami kebiasaan penyebab kolesterol tinggi adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan tubuh.
Berikut ulasan lengkap mengenai kebiasaan sehari-hari yang bisa menaikkan kolesterol tanpa disadari, dirangkum dari Times of India.
1. Tidak Sarapan: Kebiasaan Sepele tapi Dampaknya Besar
Tahukah kamu bahwa melewatkan sarapan bisa meningkatkan kolesterol LDL?
Studi menunjukkan bahwa orang dewasa yang rutin tidak sarapan cenderung memiliki kadar kolesterol total dan LDL yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang sarapan teratur.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di PubMed, peserta yang tidak sarapan selama empat minggu mengalami kenaikan signifikan pada kolesterol total, sementara mereka yang sarapan justru menunjukkan profil lipid yang stabil.
Artinya, sarapan bukan hanya soal energi pagi hari, tapi juga soal kesehatan jantung.
2. Kurang Bergerak
Gaya hidup minim aktivitas fisik bahkan jika hanya duduk seharian di depan laptop bisa membatasi kemampuan tubuh dalam mengatur kolesterol.
Aktivitas fisik, bahkan yang ringan seperti berjalan atau stretching, membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menjaga keseimbangan metabolisme lipid.
Penelitian juga menunjukkan bahwa olahraga pagi dapat membantu menekan produksi kolesterol saat malam hari. Jadi, cukup 10–20 menit gerak ringan tiap pagi sudah memberi dampak besar.
3. Kurang Minum
Dehidrasi memang tidak secara langsung meningkatkan kolesterol, tapi kondisi ini mengganggu kelancaran peredaran darah, termasuk proses tubuh mengangkut dan memecah lemak.
Saat cairan tubuh kurang, metabolisme pun ikut melambat—ini menyebabkan tubuh lebih sulit menyingkirkan kolesterol jahat.
Karena itu, minum cukup air sepanjang hari adalah kunci penting dalam menjaga kadar kolesterol tetap normal.
4. Kurang Tidur atau Tidur Tidak Nyenyak
Tidur yang kurang berkualitas bisa mengacaukan ritme sirkadian tubuh, termasuk proses produksi kolesterol di hati.
Studi menunjukkan bahwa:
-
Kurang tidur → LDL naik
-
Tidur buruk → HDL menurun
Keduanya adalah kombinasi buruk yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Tidak heran jika ahli kesehatan selalu menekankan pentingnya tidur 7–8 jam setiap malam.
5. Jam Bangun Tidak Teratur
Bangun tidur terlalu siang atau pada jam yang tidak konsisten ternyata juga bisa memengaruhi produksi kolesterol tubuh.
Kolesterol memiliki siklus harian yang sangat dipengaruhi oleh ritme sirkadian. Ketika ritme ini terganggu, metabolisme lipid ikut kacau.
Akibatnya, kadar LDL bisa meningkat dan HDL menurun.
Jika kamu sering bangun tidak menentu, ini saatnya memperbaiki pola tidur.
6. Stres di Pagi Hari
Pagi hari biasanya menjadi puncak produksi kortisol, hormon stres alami tubuh.
Namun, jika kamu memulai hari dengan terburu-buru, cemas, atau terbebani banyak hal, kadar kortisol bisa meningkat lebih tinggi lagi.
Kortisol yang tinggi dalam waktu lama dapat:
-
Meningkatkan kadar LDL
-
Meningkatkan peradangan
-
Mengganggu metabolisme lemak
Ini membuat risiko penyakit kardiovaskular semakin tinggi.
Belajar memulai pagi secara tenang bisa membantu menjaga kesehatan jantung.
BACA JUGA:5 Perubahan Fisik di Usia 50 Tahun yang Wajib Diwaspadai
7. Banyak Mengonsumsi Lemak Jenuh di Pagi Hari
Sarapan dengan makanan tinggi lemak jenuh seperti gorengan, kue manis, daging olahan, hingga roti-rotian berlemak bukti ilmiah menunjukkan bisa menaikkan kolesterol jahat.
Lemak jenuh dan trans langsung meningkatkan LDL, terutama jika dikonsumsi saat pagi saat tubuh sedang mulai menjalankan metabolisme hariannya.
Mengganti menu sarapan dengan makanan kaya serat seperti oatmeal, buah, yogurt, atau telur rebus jauh lebih aman bagi jantung.
Sumber: