Duduk Terlalu Lama Bisa Berbahaya: Ini Risiko Kesehatan dan Cara Sederhana untuk Menetralkannya
Kebanyak Duduk-ilustrasi-
DISWAYKALTENG.ID - Duduk dalam durasi panjang kini jadi aktivitas umum di berbagai kalangan mulai dari pekerja kantoran, pelajar, pebisnis, hingga para gamer dan content creator.
Rutinitas yang tampak sepele ini ternyata memiliki dampak besar bagi kesehatan jika dilakukan tanpa diselingi pergerakan.
Berbagai penelitian kesehatan memperingatkan, kebiasaan duduk terlalu lama dapat memicu penurunan metabolisme, gangguan otot, hingga penyakit kronis.
Kabar baiknya, efek negatif ini bisa dinetralkan dengan langkah-langkah sederhana yang bisa diterapkan siapa saja.
Risiko Kesehatan Akibat Duduk Terlalu Lama
Kebiasaan duduk lebih dari 6 jam per hari dapat memengaruhi fungsi tubuh secara perlahan. Banyak yang tak terasa di awal, namun dampaknya muncul jangka panjang.
BACA JUGA:15 Makanan yang Baik untuk Ginjal: Murah, Sehat, dan Mudah Ditemukan!
1. Metabolisme Menurun dan Risiko Obesitas Meningkat
Ketika tubuh tidak bergerak dalam waktu lama, otot menjadi tidak aktif. Akibatnya, kemampuan tubuh membakar lemak melambat. Ini menjadi pemicu:
-
kenaikan berat badan,
-
resistensi insulin,
-
meningkatnya risiko diabetes tipe 2.
2. Nyeri Punggung dan Gangguan Tulang Belakang
Postur tubuh saat duduk sangat memengaruhi kesehatan tulang. Duduk membungkuk atau terlalu lama dalam satu posisi bisa menyebabkan:
-
nyeri punggung bawah,
-
tegang di leher dan bahu,
-
risiko kelainan tulang belakang.
Kondisi ini sering terjadi pada pekerja kantoran yang bekerja berjam-jam di depan komputer.
3. Risiko Penyakit Jantung Naik
Minimnya pergerakan membuat aliran darah melambat. Kondisi ini dapat meningkatkan peluang:
-
penyakit jantung,
-
penyumbatan pembuluh darah,
-
stroke.
Oleh karena itu, duduk terlalu lama digolongkan sebagai gaya hidup sedentari yang sangat berbahaya.
Berdiri dan Bergerak Setiap 30 Menit: Kebiasaan Kecil, Dampak Besar
Langkah paling sederhana yang direkomendasikan para ahli adalah bangun setiap 30 menit. Tidak perlu aktivitas berat, cukup:
-
berjalan kecil di sekitar meja,
-
melakukan peregangan,
-
menggerakkan kaki dan bahu,
-
mengambil air minum,
-
atau sekadar berdiri sejenak.
Kantor modern kini bahkan mulai menerapkan budaya “microbreak”, yaitu jeda singkat untuk merenggangkan tubuh. Kebiasaan ini terbukti membantu menurunkan nyeri otot, meningkatkan fokus, dan menjaga aliran darah tetap lancar.
Mengatur Posisi Duduk yang Benar
BACA JUGA:6 Minuman Herbal untuk Atasi Insomnia saat Puasa Ramadan, Bikin Tidur Nyenyak dan Tubuh Lebih Segar
Salah satu kunci menjaga kesehatan tubuh saat bekerja dalam waktu lama adalah postur duduk yang tepat.
Postur Duduk Ideal:
-
Punggung bersandar tegak pada kursi.
-
Bahu rileks, tidak menegang.
-
Lutut membentuk sudut 90 derajat.
-
Kaki menapak rata di lantai.
-
Layar komputer sejajar dengan pandangan mata.
Jika memungkinkan, gunakan kursi ergonomis. Namun tanpa kursi khusus pun, disiplin menjaga postur sudah sangat membantu mengurangi risiko cedera.
Olahraga Ringan untuk Menetralkan Dampak Duduk Lama
Anda tidak harus pergi ke gym untuk menjaga kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga 10–15 menit setiap hari sudah cukup membantu memperbaiki metabolisme tubuh.
Pilihan gerakan yang bisa dilakukan:
-
berjalan cepat,
-
jogging ringan,
-
yoga atau stretching,
-
bersepeda statis di rumah,
-
latihan beban ringan untuk tubuh bagian bawah.
Intinya: tubuh harus tetap aktif agar organ tetap bekerja optimal dan tidak “terlalu nyaman” dalam posisi diam.
Manfaat Mengoptimalkan Waktu Luang dengan Bergerak
Salah satu alasan risiko duduk semakin besar adalah karena waktu luang pun sering dihabiskan dengan duduk lagi—menonton televisi, scroll media sosial, atau bermain gim.
Cobalah mengalihkan sebagian waktu luang ke aktivitas ringan seperti:
-
berjalan santai,
-
menyapu/membersihkan rumah,
-
merawat tanaman,
-
berjemur di halaman,
-
melakukan peregangan 5 menit.
Aktivitas kecil ini memberi manfaat besar untuk mengurangi total durasi duduk harian.
Sumber: