PSSI Siapkan Liga Putri 2027, Hydroplus Soccer League Jadi Fondasi Emas

Timnas Putri Indonesia--
DISWAYKALTENG.ID - PSSI resmi mencanangkan Liga Putri akan kembali digelar pada tahun 2027. Kabar ini menjadi angin segar bagi dunia sepak bola wanita di Tanah Air yang sudah lama merindukan kompetisi resmi setelah terakhir kali bergulir pada 2018.
Sebagai langkah awal, PSSI bersama Djarum Foundation melalui Hydroplus Soccer League mulai membangun fondasi pembinaan sejak usia dini.
Kompetisi ini dirancang untuk menjadi pondasi kuat bagi lahirnya talenta-talenta muda yang kelak memperkuat klub profesional di Liga Putri 2027 mendatang.
Hydroplus Soccer League: Bibit-Bibit Masa Depan Sepak Bola Putri
BACA JUGA:Patrick Kluivert Langsung Pulang ke Belanda Usai Gagal Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Kompetisi bertajuk Hydroplus Soccer League ini digelar di empat kota besar — Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Kudus — dengan diikuti total 90 tim dari berbagai sekolah sepak bola, akademi, dan klub nasional.
Liga ini fokus pada dua kelompok usia, yaitu U-15 dan U-18, yang diharapkan menjadi cikal bakal pemain profesional di masa depan.
“Kami sedang membangun ekosistem pembinaan sepak bola putri yang berkesinambungan. Hydroplus Soccer League merupakan lanjutan dari program yang telah kami jalankan melalui MilkLife Soccer Challenge dan Piala Pertiwi,” ujar Direktur Program Hydroplus Soccer League, Teddy Tjahjono.
Menurut Teddy, melalui kompetisi berjenjang ini, para pemain putri muda tidak hanya mendapat wadah berkompetisi, tetapi juga kesempatan untuk mengembangkan karakter dan mental bertanding sejak dini.
Djarum Foundation Jadi Pionir Ekosistem Pembinaan
Keterlibatan Djarum Foundation bukan hal baru di dunia pembinaan olahraga nasional. Sebelum Hydroplus Soccer League, mereka telah lebih dulu menggelar MilkLife Soccer Challenge untuk usia 8–12 tahun dan Hydroplus Piala Pertiwi untuk kelompok usia 14–16 tahun.
Dengan hadirnya liga usia 15–18 tahun, kini jenjang pembinaan sepak bola putri di Indonesia semakin lengkap — mulai dari akar rumput hingga ke jenjang profesional.
“Dengan adanya liga ini, para pesepak bola putri memiliki wadah untuk terus berlatih dan berkompetisi di jenjang berikutnya,” tambah Teddy.
Pertandingan di Jakarta sudah dimulai sejak 4 Oktober 2025 hingga 31 Mei 2026, sedangkan Bandung memulai kick-off pada 12 Oktober di lapangan Infini Soegiri Pudsikpom Cimahi, melibatkan 10 tim U-15 dan 8 tim U-18.
Liga Putri 2027: Harapan yang Kembali Menyala
Direktur Teknik Putri Patriot Bekasi, Nur Alim, menyambut positif langkah ini. Menurutnya, untuk menghidupkan sepak bola putri di Indonesia, dibutuhkan fondasi kuat yang berkelanjutan.
“Selama ini, kompetisi untuk usia 15–18 jarang sekali diadakan. Ini langkah bagus dan saya apresiasi. Kita bisa melihat antusiasme dan potensi besar dari pemain muda di setiap daerah,” ujar Nur Alim.
Sepak Bola Putri Indonesia Tak Lagi Kehilangan Arah
Pelatih Akademi Persib Putri, Vicry Aries Nugraha, juga menilai kompetisi seperti ini membawa perubahan besar.
“Sebelumnya anak-anak hanya latihan tanpa arah karena tidak ada kompetisi resmi. Sekarang mereka punya tujuan jelas dan motivasi baru untuk berlatih,” ucap Vicry.
Ia menekankan pentingnya keberlanjutan liga agar peningkatan kualitas pemain dapat terlihat secara konsisten.
“Ketika kompetisi berjalan rutin, peningkatan pemain jauh lebih terlihat dibandingkan dengan turnamen insidental. Ini modal penting menuju Liga Putri 2027,” tambahnya.
Harapan Besar Menuju 2027
Dengan berbagai program pembinaan dan kompetisi berjenjang yang kini berjalan, langkah menuju Liga Putri Profesional 2027 tampak semakin nyata.
Dukungan dari PSSI, Djarum Foundation, pelatih, hingga akademi sepak bola lokal menjadi bukti nyata bahwa masa depan sepak bola putri Indonesia sedang dibangun dengan serius dan terarah.
Jika konsistensi ini terus dijaga, bukan tidak mungkin Indonesia akan memiliki generasi emas sepak bola putri yang bisa bersaing di level Asia, bahkan dunia.
Sumber: